Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
ASIA, SWARAJOMBANG.COM- Efek dari perang dagang global, bursa saham Asia-Pasifik jatuh pada hari Senin, 7 April 2025, hal ini dipicu oleh tarif Presiden AS Donald Trump memicu sentimen penghindaran risiko.
Pasar Jepang memimpin kerugian di kawasan tersebut pada awal perdagangan. Indeks acuan Nikkei 225 anjlok 6,4% hingga mencapai level terendah dalam 18 bulan, sementara indeks Topix anjlok 6,62%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 5,01%, dan perdagangannya sempat dibekukan sementara atau trading halt. Sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 4,37%.
S&P/ASX 200 Australia turun 5,34% hingga mencapai level terendah dalam 18 bulan. Indeks acuan tersebut tergelincir ke wilayah koreksi dengan penurunan 11% sejak level tertinggi terakhirnya pada Februari.
Indeks Shanghai Composite turun sebesar 3,93%, mencerminkan dampak negatif dari kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump, yang mulai berlaku pada 9 April 2025.
Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan investor mengenai potensi perang dagang yang lebih luas, dan sebagai hasilnya, pasar saham di seluruh Asia juga tertekan. Indeks Hang Seng di Hong Kong merosot sekitar 8,5%, sementara indeks Taiwan Taiex mengalami penurunan hampir 10%.
Pemerintah Cina telah mengumumkan langkah balasan berupa tarif retaliasi terhadap barang-barang asal AS, yang semakin memperburuk sentimen pasar. Investor khawatir bahwa ketegangan ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan berdampak pada kinerja pasar saham domestik.
Secara keseluruhan, bursa saham di Cina dan Asia secara umum sedang menghadapi tekanan jual yang signifikan akibat ketidakpastian ini, dengan proyeksi bahwa pasar akan tetap volatile dalam waktu dekat.
Buka 8 April
Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin, 7 April 2025, masih dalam status libur. Hal ini disebabkan oleh cuti bersama Idul Fitri yang berlangsung hingga hari ini, sehingga perdagangan saham tidak dibuka. BEI dijadwalkan untuk kembali beroperasi pada Selasa, 8 April 2025.
Sebelum libur, pada perdagangan terakhir yang berlangsung pada 27 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.510,62, mengalami kenaikan sebesar 0,59% atau 38,26 poin dari penutupan sebelumnya. Namun, terdapat laporan yang menunjukkan bahwa IHSG mendadak terpantau turun tajam hingga level 5.731,02 di pencarian Google Finance, meskipun ini tidak mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya karena bursa belum dibuka.
Pasar saham global, termasuk di Asia, mengalami penurunan signifikan pagi ini akibat kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Kenaikan tarif ini diperkirakan dapat memicu ketegangan lebih lanjut dalam hubungan perdagangan global dan berdampak negatif pada pasar saham domestik saat perdagangan dibuka kembali.
Dengan kondisi tersebut, analis memprediksi bahwa IHSG kemungkinan akan dibuka melemah pada pembukaan perdagangan besok, dipengaruhi oleh sentimen negatif dari pasar global dan potensi dampak kebijakan tarif tersebut. **