Penulis: Wibisono | Editor: Priyo Suwarno
MOJOKERTO, SWARAJOMBANG.COM– Propam Polres Mojokerto telah mengamankan Aipda Maryudi untuk proses pemeriksaan lebih lanjut, setelah terjadi ledakan di rumahnya, yang menyebabkan dua orang korban keninggal dunia.
Insiden ini terjadi pada hari Senin pagi sekitar pukul 09.00, 13 Januari 2025, di di rumah milik Ipda Maryudi di desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Mojokerto. Maryudi adalah anggota polsek polisi yang bertugas bagian Polsek Dlanggu, Mojokerto.
Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto menyatakan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mendalami peran pemilik rumah dalam insiden ini, termasuk melalui penyelidikan internal oleh Satreskrim. “Pemilik rumah saat ini sedang diperiksa oleh Propam dan Satreskrim. Kami mendalami seluruh aspek, termasuk dari sisi internal kepolisian,” ujar Irham.
Korban tewas adalah Luluk Sudarwati (32) dan putranya, Kaffa (3). Ibu dan anak ini tinggal di sebuah rumah bersebelahan dengan rumah Ipda Maryudi. Kejadian ini membuat warga setempat panik dan segera melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwenang.
Pada saat terjadi ledakan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, saat rumah dalam keadaan kosong. Aipda Maryudi sedang bertugas, istrinya bekerja, dan kedua anak mereka sudah berangkat ke sekolah.Ledakan menghancurkan rumah Maryudi hingga 95% dan merusak tiga rumah di sekitarnya. Warga melaporkan bahwa dentuman keras terdengar hingga radius 3 kilometer.
Akibatnya, rumah anggota Polri itu hancur sekitar 95%. Hebatnya ledakan menyebabkan rumah Luluk Sudarwati (41) rusak sekitar 60%. Rumah anggota polisi itu hancur, sementara dua rumah tetangga lainnya Warsono dan Eko Khoirul (49) rusak ringan bagian atapnya. Total 4 rumah yang rusak akibat ledakan tersebut.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan mungkin disebabkan oleh tabung gas elpiji atau tumpukan barang elektronik yang ada di dapur rumah Maryudi. Tim forensik dari Polda Jawa Timur sedang melakukan olah tempat kejadian perkara untuk memastikan penyebab pasti ledakan.
Petugas juga membawa sejumlah barang bukti di antaranya Tim forensik menemukan beberapa barang bukti, termasuk tabung elpiji 3 kilogram dan peralatan elektronik. Barang-barang ini diamankan untuk analisis lebih lanjut guna menentukan penyebab ledakan. Menurut beberapa orang tetangga, setelah terjadi ledakan itu, tercium bau seperti belerang. **