Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
LIVERPOOL, SWARAJOMBANG.COM- Sebuah mobil menabrak kerumunan penggemar Liverpool yang sedang bergembira merayakan kemenangan Liverpool sebagai juara Liga Primer Inggris musim 2024/2025 pada Senin, 26 Mei 2025, di pusat kota, Inggeris.
Insiden ini menyebabkan 27 orang terluka, termasuk empat anak-anak, dengan satu anak dan satu orang dewasa mengalami luka serius.
Menurut saksi mata, mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba berbelok ke kiri, naik ke trotoar, dan menerobos kerumunan yang sedang menyaksikan parade kemenangan Liverpool.
Suasana yang awalnya meriah berubah menjadi panik dan ketegangan saat orang-orang terlempar dari kap mobil dan terdengar benturan keras.
Polisi Merseyside segera mengamankan pengemudi mobil, seorang pria kulit putih berusia 53 tahun dari Liverpool. Penyidik sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab insiden ini.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa kejadian ini tidak terkait dengan aksi terorisme dan merupakan insiden yang terisolasi. Mereka juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mencari pelaku lain yang terkait.
Perayaan kemenangan Liverpool diikuti oleh ratusan ribu orang, bertepatan dengan hari libur kerja Sprink Bank Holiday, sehingga banyak warga yang ikut merayakan.
Insiden ini membawa kesedihan pada momen yang seharusnya menggembirakan warga Liverpool. Polisi dan layanan medis segera dikerahkan untuk menangani korban di lokasi kejadian.
Singkatnya, insiden mobil menabrak kerumunan saat parade kemenangan Liverpool menimbulkan luka-luka pada puluhan orang dan pengemudi telah ditangkap, dengan polisi memastikan bahwa ini bukan aksi terorisme.
Motif di balik insiden mobil yang menabrak kerumunan saat parade kemenangan Liverpool masih dalam penyelidikan oleh kepolisian Merseyside dan belum dapat dipastikan secara jelas.
Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa pelaku tampak kesal karena terjebak macet saat parade berlangsung, sehingga memilih menerobos jalan yang dipenuhi massa. Namun, polisi menegaskan bahwa insiden ini tidak terkait dengan aksi terorisme dan merupakan kejadian yang terisolasi.
Polisi masih mendalami kondisi psikologis pelaku dan kronologi kejadian untuk menentukan motif sebenarnya. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi motif lain seperti niat jahat atau tindakan teror. **