Penulis: Adi Agus Santoso | Editor: Priyo Suwarno
GRESIK, SWARAJOMBANG.COM- Unik dan satu-satunya di Indonesia bangunan masjid bernama Silo Al-Ilmi diresmikan pada Jumat, 16 Mei 2025 di Kampus B Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Gresik, Jawa Timur.
Masjid ini berada di dalam silo, bekas pabrik Semen Gresik (sekarang berubah menjadi Semen Indonesia). Silo ini berupa bangunan kokok menjulang setinggi 70 meter, berbentuk silinder dengan volume sekitar 10.000 m3. Terbuat dari pondasi semen kokoh setebal 1 meter, untuk menyimpang semen agar terjaga kualitasnya sebelum dikemas.
Selain itu, pengendalian lingkungan di dalam silo (seperti kadar air dan gas) sangat penting untuk menjaga kualitas bahan selama penyimpanan.
Bangunan silo itu dibuat 1957, sekarang ini telah disulap menjadi sebuah kampus modern Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), dengan berbagai kelengkapannya.
Peresmian ini menjadi bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-12 UISI dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Rektor UISI Prof. Dr. Eng. Herman Sasongko dan mantan Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA, yang juga menjadi khatib salat Jumat perdana di masjid tersebut.
Masjid ini sangat unik karena memanfaatkan bangunan bekas silo-tempat penyimpanan semen-yang dulunya merupakan bagian dari fasilitas operasional PT Semen Gresik, kini Semen Indonesia.
Bangunan silo tersebut dibangun pada tahun 1957 dan sudah tidak digunakan sejak pabrik semen Gresik direlokasi pada 2014.
Dengan diameter sekitar 40 meter dan tinggi sekitar 70 meter, silo ini diubah menjadi masjid yang artistik, sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia yang memanfaatkan silo bekas pabrik semen sebagai tempat ibadah.
Menurut Founding Father UISI, Dwi Soetjipto, perubahan fungsi silo menjadi masjid adalah simbol transisi dari material ke spiritual. Silo yang dahulu berfungsi sebagai wadah penampung semen kini menjadi tempat menampung ilmu dan cahaya bagi sivitas akademika UISI.
Rektor UISI, Prof. Herman Sasongko, menegaskan bahwa kehadiran masjid ini merupakan wujud nyata kolaborasi dan kerja sama seluruh pihak, serta menjadi cita-cita besar pendirian kampus untuk menghadirkan fasilitas ibadah yang representatif dan sarat makna historis.
Selain sebagai masjid, bangunan silo ini juga akan dimanfaatkan sebagai perpustakaan, laboratorium, dan ruang kelas mahasiswa dalam satu gedung enam lantai, sehingga menjadi fasilitas multifungsi yang mendukung pengembangan literasi dan ilmu pengetahuan.
Masjid Silo Al-Ilmi juga terbuka untuk masyarakat umum yang ingin melaksanakan ibadah di sana.
Pengalihfungsian silo menjadi masjid dan fasilitas pendidikan merupakan bagian dari upaya konservasi lingkungan dan pelestarian budaya industri di kawasan bekas pabrik semen, sekaligus memperkuat identitas UISI sebagai kampus heritage yang modern.
Peresmian Masjid Silo Al-Ilmi menandai babak baru dalam pemanfaatan bangunan bersejarah di kawasan industri Gresik, menghadirkan perpaduan antara nilai historis, spiritual, dan inovasi pendidikan di lingkungan UISI. **