Penulis: Mulawarman | Editor: Priyo Suwarno
KREDNEW.COM, NUNUKAN– Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan di bawah komando Komandan Lanal Nunukan, Kolonel Laut (P) Handoyo, bergerak cepat dalam membantu tim SAR melakukan evakuasi korban kecelakaan speedboat Cinta Putri yang terbalik di perairan Nunukan, Kalimantan Utara.
Speedboat Cinta Putri bermesin 200 PK mengangkut 16 penumpang mengalami kecelakaan tragis, hari Rabu 28 Januari 2025 lalu. Hingga saat ini, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia, sementara satu penumpang masih dalam pencarian.
Pada Rabu, 28 Januari 2025, tragis di perairan Sungai Ular, Nunukan, Kalimantan Utara, sekitar pukul 11.00 WITA, saat dalam perjalanan dari Tanjung Batu menuju Sebakis, perahu terbalik akibat gelombang besar dan tenggelam di koordinat 4°6’27.94″ N 117°29’27.57″ E.
Korban selamat 8 orang, 7 orang meninggal, satu masih dalam pencarian. Nama-mana korban meninggal dunia:
- Masalerong (57), warga Tanjung Harapan, Nunukan Selatan
- Gisman (61), warga Nunukan Timur
- Amin/Acay (39), warga Nunukan Timur
- Salina (32), warga Nunukan Timur
- Hery (45), warga Selisun
- Andi Rizal alias Panjang (45), warga Nunukan Selatan
- Nurdin (42), warga Nunukan Timur
Menurut informasi yang dihimpun, speedboat Cinta Putri diketahui tidak layak berlayar. Lambung kapal banyak dempulan, motoris tidak memiliki dokumen pelayaran sah, seperti Pas Kecil dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Pas Sungai dan Danau dari BPTD, maupun izin trayek dari pemerintah daerah. Selain itu, speedboat juga diberangkatkan secara ilegal tanpa melalui dermaga resmi.
Polres Nunukan telah menetapkan Irwansyah alias Wawan bin Amir (22), motoris speedboat Cinta Putri, sebagai tersangka. Wawan dianggap lalai dalam memastikan keselamatan penumpang, sehingga menyebabkan kecelakaan maut ini.
Keikutsertaan prajurit Lanal Nunukan dalam proses evakuasi merupakan implementasi langsung dari perintah Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, yang menekankan agar seluruh jajaran Koarmada II selalu sigap dalam menjaga keamanan masyarakat, terutama di wilayah perairan.
Upaya pencarian korban yang masih hilang terus dilakukan dengan melibatkan unsur TNI AL, Basarnas, dan pihak terkait lainnya. Sementara itu, kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kelalaian yang menyebabkan insiden tragis ini terjadi.**