Penulis: Adi Agus Santoso | Editor: Adi Agus Santoso
GRESIK, SWARAJOMBANG.com – Jurnalis senior Mokhammad Masduki didukung warga untuk menjadi calon Kepala Desa (Kades) Sekarkurung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Karir Masduki terbilang mentereng. Di tahun 1990, Ia menjadi wartawan Harian Nasional Republika yang bertugas di Jakarta.
Tak jarang, ia pun berkeliling indonesia mengikuti sejumlah agenda kunjungan kerja menteri.
Tahun 2000 Masduki menjadi jurnalis Kantor Berita Antara lalu bergabung di Harian Sore Surabaya Post. Kini, dia menjadi Direktur Surabayapost.id media cyber.
Anggota BPD Sekarkurung ini menerangkan, pengalaman panjang menjadi jurnalis ini dimanfaatkannya untuk membantu warga sekitar menyelesaikan beragam persoalan.
Seperti persoalan sertifikat tanah, lambannya pelayanan publik hingga masalah PDAM.
Karena dicalonkan warganya, Masduki menegaskan bakal menyumbangkan gajinya sebagai kepala desa untuk anak yatim piatu, janda, kaum dzuafa dan infaq masjid.
“Ini komitmen saya. Begitu saya dilantik gaji sebagai kepala desa akan saya sumbangkan penuh untuk kepentingan mereka yang membutuhkan,” tegasnya.
Masduki mengungkapkan, dirinya siap running di Pilkades tahun 2022 karena diminta warga untuk mengikuti kontestasi Pilkades.
“Jadi bukan saya yang mencalonkan diri, tapi dicalonkan oleh sejumlah warga Desa Sekarkurung. Setelah saya pertimbangkan akhirnya bersedia,” jelasnya.
Yadi Hermayadi, warga Sekarkurung membenarkan kalau warga meminta Masduki untuk maju Pilkades. Sebab, warga ingin ada perubahan kepemimpinan dan pelayanan di desa Sekarkurung.
“Iya, memang warga yang mendorong karena ingin adanya kepemimpinan baru. Apalagi track record Masduki juga terbukti, bahwa ia bukan orang kaya. Masduki hanya jurnalis tapi kerap membantu memudahkan kepentingan warga,” tandasnya.
Ketua Umum Perkumpulan BPD Gresik, Dr Suyanto mengatakan Masduki adalah Sekretaris Umum (Sekum) Perkumpulan BPD periode 2021-2026.
“Mencari sosok seperti Cak Duki memang sulit. Karena disaat situasi sulit dia selalu mampu menyelesaikan. PBG selalu mengandalkan Cak Duki saat semuanya menemui jalan buntu. Karenanya saat ini kami sedang mencari pengganti jika dia terpilih menjadi kepala desa,” ujar Dr Suyanto.