Penulis: Zulkarnaen I Editor: Hadi S Purwanto
JAKARTA, SWARAJOMBANG.com – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap penetapan Hari Melawan Islamofobia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 15 Maret 2022, ditindaklanjuti.
Menurutnya, keputusan itu merupakan momentum luar biasa yang bisa membebaskan umat Islam dari berbagai stigma negatif.
Hal itu disampaikan LaNyalla secara virtual dalam Muktamar X Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) dengan tema ‘Merawat Nalar Kritis Mahasiswa Sebagai Salah Satu Upaya Menuju Indonesia Maju’, Selasa (29/3/2022).
Hadir dalam acara itu Ketua Umum PP Persis, KH. Aceng Zakaria, Sekretaris Umum beserta Jajaran Pengurus PP. PERSIS, Ketua Umum PP HIMA Persis, Iqbal Muhammad Dzilal, Para Ketua Umum Badan Otonom Persis, Ketua PW Persis Banten beserta Jajaran Pengurus dan lainnya.
“Keputusan Hari Melawan Islamofobia bagaikan membebaskan umat Islam dunia, dan Indonesia khususnya, dari himpitan yang selama ini dirasakan. Yaitu agenda setting untuk menciptakan ketakutan masyarakat dunia terhadap Islam. Dimana Islam di-stigma sebagai teroris, radikal juga intoleran,” paparnya.
Bahkan, lanjut LaNyalla, Islam cenderung untuk dipisahkan dari spirit bernegara. Sampai puncaknya, ada kelompok yang berusaha membenturkan vis-à-vis Pancasila dengan Islam. Padahal tidak ada satu tesis pun yang menyatakan Islam bertentangan dengan Pancasila.
“Hal itu semua merupakan dampak dari propaganda Islamophobia. Tetapi saya prihatin dengan organisasi-organisasi Islam di Indonesia, yang menyambut dingin penetapan itu. Padahal seharusnya Indonesia yang merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia menyambut dengan suka cita dan gembira,” tukasnya.
Ditambahkannya, negara ini lahir atas jasa besar umat Islam. Sejarah mencatat kontribusi besar Islam dalam perjuangan kemerdekaan lahirnya bangsa ini tanpa mengesampingkan peran tokoh-tokoh non muslim.
Hingga kemudian para pendiri bangsa bersepakat bahwa Dasar Negara ini adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Seperti termaktub dalam Pasal 29 Ayat (1). Yaitu tertulis dengan jelas; ‘Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa’.
Bahkan di Ayat (2) tertulis; ‘Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.’
Ditegaskan LaNyalla, Pancasila menempatkan spirit Ketuhanan Yang Maha Esa di dalam Sila Pertama, sebagai payung hukum dengan spirit teologis dan kosmologis dalam menjalankan negara ini.
“Maka sudah seharusnya dalam mengatur kehidupan rakyatnya, negara berpegang pada spirit Ketuhanan. Sehingga kebijakan apapun yang dibuat dan diputuskan, wajib diletakkan dalam kerangka etis dan moral serta spirit agama,” kata alumnus Universitas Brawijaya Malang itu.
“Sehingga jika ada kebijakan yang hanya menguntungkan kelompok tertentu, dan merugikan rakyat, maka jelas kebijakan tersebut telah melanggar kerangka etis dan moral serta spirit agama. Artinya kebijakan tersebut telah melanggar Konstitusi,” imbuhnya.
LaNyalla mengajak semua pihak untuk melihat, sudah seberapa banyak produk Undang-Undang yang dihasilkan Pemerintah dan DPR yang ternyata menguntungkan kelompok? Seberapa banyak Undang-Undang yang diputuskan meskipun mendapat penolakan publik luas? Berapa banyak Undang-Undang yang proses lahirnya tidak melibatkan publik secara luas? Dan masih banyak lagi.
“Makanya saya berharap HIMA Persis sebagai organisasi mahasiswa Islam, meletakkan nalar kritis dalam melihat perjalanan bangsa ini dari perspektif kebijakan yang berpijak kepada Spirit Teologis dan Kosmologis. Sejauh mana negara ini konsisten dengan Sila Pertama dari Pancasila dan Pasal 29 Ayat (1) Konstitusi kita?” katanya.
long-term use of clomid in males Kristopher yDTCRVsALsm 6 27 2022
Read more about formulating PES statements in the Nursing Process chapter instructions for clomid
purchase cialis online cheap Therefore, MCF7 DoxyR cells should be expected to metabolically phenocopy a mt DNA deficient genotype rho 0 cells
Olivia GMZmfoXBadcgOD 6 26 2022 how to remain intimate when taking tamoxifen
buy clomid without prescription uk Because the histologic sections were prepared from mastectomy or lumpectomy specimens solely for diagnostic purposes and included minimal nonneoplastic tissue, the prevalence of IELs may have been underestimated by this retrospective study
The trastuzumab biosimilar HLX02 manufactured in China achieved a similar overall response rate to reference trastuzumab in women with HER2 positive recurrent or previously untreated metastatic breast cancer, according to a large, randomized phase III study reported by Xu et al at the European generic cialis online pharmacy
The strong response gets at how much women hate taking tamoxifen accutane names The purities were about 99 and 87 respectively according to the results of HPLC analysis
clomid fertility drugs Pathophysiology of Epithelial Sloughing
Depression and body image following mastectomy and lumpectomy priligy uk Patients who were discharged before two day were excluded
viagra for women over the counter com 20 E2 AD 90 20Viagra 20Sandoz 20 20Qual 20O 20Melhor 20Viagra 20Cialis 20Ou 20Levitra qual o melhor viagra cialis ou levitra Yet a move to upgrade many of its software components this year has led to a slowdown in sales that has led some to wonder if this company is now too big to grow at a solid pace
The use of probabilistic decision models in technology assessment cialis daily Other names given to this illness include boutonneuse fever, Kenya tick bite fever, African tick typhus, India tick typhus, Israeli spotted fever, and Marseilles fever
Tornheim PA, McLaurin RL, Sawaya R 1979 Effect of furosemide on experimental traumatic cerebral edema buying cialis online usa Dosage Forms Form Route Strength Tablet, extended release Oral 5 mg Tablet, extended release Oral 20