Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
PAKISTAN, SWARAJOMBANG.COM- Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat tajam setelah India melancarkan serangan udara ke wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan pada 7 Mei 2025.
Serangan ini merupakan respons atas serangan teroris di Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India, yang menewaskan 26 wisatawan pada April 2025. India menuduh pelaku serangan tersebut berasal dari kelompok yang berbasis di Pakistan.
Sebagai balasan, militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga jet Rafale, satu MiG-29, dan satu Sukhoi Su-30MKI, serta satu drone pengintai.
Beberapa sumber dan analis independen juga menyebutkan kemungkinan jatuhnya pesawat Mirage 2000 India berdasarkan temuan puing mesin di lokasi kecelakaan, meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak India terkait jenis pesawat ini.
India sendiri mengakui bahwa beberapa pesawatnya jatuh di wilayahnya sendiri dan tiga pilot mengalami luka-luka, namun belum merinci tipe pesawat yang hilang. Lokasi jatuhnya pesawat tersebar di beberapa tempat, termasuk Akhnoor (Jammu & Kashmir), Pampore (Pulwama), dan Akalia Kalan (Punjab).
Dampak dan Eskalasi
Serangan udara India, yang dinamai “Operation Sindoor”, menargetkan sembilan lokasi yang disebut sebagai infrastruktur teroris di Pakistan dan Pakistan-administered Kashmir.
Pakistan menuduh India menyerang sasaran sipil dan menyebut serangan ini sebagai “tindakan perang” yang akan dibalas setimpal. Kedua negara telah menutup wilayah udara, mengevakuasi sekolah, dan terjadi korban jiwa di kedua sisi akibat serangan udara dan artileri.
India dan Pakistan berada di ambang konflik besar setelah saling melakukan serangan udara di wilayah sensitif Kashmir.
Militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur India, dengan kemungkinan termasuk Mirage 2000, meski belum dikonfirmasi penuh oleh India.
Situasi masih sangat dinamis, dengan risiko eskalasi lebih lanjut antara dua negara bersenjata nuklir ini. **