Penulis: Wibisono | Editor: Priyo Suwarno
MOJOKERTO, SWARAJOMBANG.COM – Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, melakukan kunjungan ke lokasi ledakan di rumah Aipda Maryudi di desa Sumolawang, Puri, Rabu, 15 Januari 2025. Dalam kunjungan tersebut, ia menegaskan komitmen pemerintah untuk merenovasi rumah-rumah yang terdampak ledakan dan memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Dia menegaskan akan membangun kembali rumah-rumah yang terdampak ledakan di rumah Aipda Maryudi, yang terjadi pada 13 Januari 2025. Ledakan tersebut mengakibatkan dua korban jiwa dan kerusakan signifikan pada bangunan di sekitarnya.
Setelah meninjau lokasi kejadian di sesa Sumolawang, Kecamatan Puri, Bupati Barra menyatakan bahwa pemerintah daerah siap untuk melakukan renovasi dan perbaikan rumah-rumah yang rusak berat akibat insiden tersebut.
Ia berharap langkah ini dapat membantu warga yang terdampak untuk segera pulih dan kembali ke kehidupan normal.
Penyelidikan terhadap ledakan tersebut masih berlangsung, dengan Aipda Maryudi saat ini berstatus sebagai saksi dalam kasus ini. Pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab pasti dari ledakan.
Kelanjutan penyelidikan tentang ledakan di rumah Aipda Maryudi di Mojokerto masih aktif dan sedang diproses secara ketat oleh pihak kepolisian. Berikut beberapa detail penting terkait hal ini.
Pada tanggal 13 Januari 2025, ledakan besar terjadi di rumah Aipda Maryudi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Mojokerto. Insiden ini menyebabkan dua korban jiwa yaitu ibu dan anak yang merupakan tetangganya, serta kerusakan parah pada empat rumah di sekitar lokasi.
Pasca-insiden, tim keamanan dan forensic mulai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka menemukan bukti fisik seperti 3 selongsong bekas kembang api dan bekas bahan peledak low eksplodif di pintu kamar rumah Aipda Maryudi.
Aipda Maryudi masih berstatus sebagai saksi utama dalam kasus ini. Ia telah diamankan oleh Propam Polres Mojokerto dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna mencari jawaban atas penyebab ledakan tersebut.
Pemeriksaan internal telah dimulai oleh Satreskrim Polres Mojokerto untuk mengetahui apakah ada kesalahan atau pelanggaran kode etik profesional yang melatarbelakangi insiden ini.
Perkembangan penyelidikan kemudian dialihkan ke Ditreskrimum Polda Jawa Timur untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif dan lengkap. Hal ini didasarkan pada instruksi dari Kapolres Mojokerto yang ingin menjamin transparansi dan adilnya proses investigasi.
Untuk membantu masyarakat yang terkena dampak insiden, termasuk keluarga korban, Polda Jawa Timur telah berkomitmen untuk memberikan trauma healing. Keluarga dan lingkungan sekitar akan dibantu oleh tim psikolog dan ahli psikiatri untuk mengurangi stres dan trauma akibat insiden tersebut.
Dengan demikian, penyelidikan ledakan di rumah Aipda Maryudi di Mojokerto masih sangat intensif dan kompleks, dengan fokus pada pencarian penyebab pasti dan tanggap darurat bagi para korban dan masyarakat sekitar. **