Penulis: Mayang K. Mahardhika | Editor: Priyo Suwarno
CIREBON, SWARAJOMBANG.COM- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berencana memperluas program pembinaan karakter dan disiplin di barak militer, tidak hanya untuk pelajar bermasalah, tetapi juga untuk orang dewasa, khususnya suami yang menelantarkan istri dan anak.
Pernyataan Dedi Mulyadi tentang rencana memasukkan suami yang menelantarkan istri ke barak militer disampaikan ke publik pada Rabu, 7 Mei 2025, setelah ia menghadiri kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat di Bale Jaya Dewata, Cirebon.
Dedi Mulyadi ingin memasukkan orang dewasa ke barak militer karena banyak perilaku bermasalah-seperti mabuk-mabukan, menelantarkan keluarga, atau membuat kerusuhan-yang tidak bisa dijerat pidana, tapi tetap meresahkan masyarakat. M
elalui pembinaan di barak militer, orang dewasa ini akan dididik untuk membentuk karakter, kedisiplinan, dan tanggung jawab, serta diberi pelatihan keterampilan agar bisa bekerja di proyek-proyek pemerintah, dengan pengawasan TNI dan gaji yang diberikan langsung kepada keluarga mereka. Program ini diharapkan menjadi solusi sosial di luar jalur hukum formal.
Dedi menyebut kategori ‘kenakalan’ orang dewasa yang akan dibina meliputi:
- Suami yang suka mabuk-mabukan
- Suami yang meninggalkan tanggung jawab terhadap keluarga
- Orang dewasa yang sering membuat onar atau terlibat geng jalanan
Mereka yang masuk program ini akan dikirim ke barak militer untuk mendapatkan pendidikan karakter dan disiplin. Diberikan pelatihan keterampilan seperti pertanian, perikanan, atau pertukangan.
Setelah lulus, diarahkan untuk bekerja di proyek-proyek pemerintah, dengan gaji yang langsung dikirim ke keluarga mereka. Program ini masih dalam tahap evaluasi dan akan diperluas jika hasilnya pada pelajar dinilai berhasil.
Program pendidikan siswa nakal di barak militer tak hanya mengarah ke pelajar atau remaja saja, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bakal menyasar orang dewasa.
Dedi Mulyadi mengunjungi para pelajar SMA yang terlibat berbagai kenakalan remaja dan saat ini tengah menjalani pendidikan di Depo Pendidikan (Dodik) Rindam III/Siliwangi Jawa Barat.
Baru dua hari menjalani pendidikan, Dedi Mulyadi mengungkapkan kondisi para siswa yang sudah mulai ada perubahan dan program ini pun akan berkelanjutan meski menuai pro kontra.
Saya akan menyasar pada orang dewasa ini yang akan saya lakukan untuk program orang dewasa,” kata Dedi Mulyadi dalam keterangannya kepada wartawan dilansir dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Orang dewasa atau warga yang masuk kategori nakal menurut Dedi Mulyadi misalnya mereka yang sering mabuk-mabukan hingga bikin rusuh di lingkungannya, bergerombol atau membuat geng yang meresahkan masyarakat.
Termasuk suami yang jarang pulang ke rumah dan meninggalkan tanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya, yang selalu bertengkar di rumahnya, hingga suami yang sering menenggak minuman keras dan berdampak pada keluarganya.
Kemudian kata Dedi Mulyadi selama menjalani pendidikan di markas tentara warga nakal alias orang dewasa nakal itu akan diarahkan ke spesialis misalnya pendidikan pertanian, peternakan, perikanan, serta pertukangan.**