Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Anwar Hudijono
JAKARTA, SWARAJOMBANG.com – Sebanyak sembilan desa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus direlokasi karena terlewati oleh patahan sesar aktif Cugenang. Untuk itu dibutuhkan kerja sama semua pihak dalam memberikan afirmasi bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Demikian penegasan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy seusai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RTM) di Jakarta, Senin (12/12/2022).
Hadir dalam RTM itu antara lain Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Suharyanto, Bupati Cianjur Herman Suherman, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah, serta Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Keuangan Putut Hari Satyaka.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto merekomendasikan bahwa semua infrastruktur yang ada di daerah patahan sesar aktif Cugenang untuk direlokasi, sehingga nantinya lahan tersebut dijadikan sebagai jalur hijau pertanian maupun perkebunan.
Ia juga memastikan lahan yang dijadikan tempat relokasi harus clear and clear yang artinya aman dari segi lahan, tata ruang, dan administratif pemerintahan.
“Maka lahan untuk relokasi kami harus pastikan clear and clean jadi artinya secara lahan bukan berada di daerah yang rawan bencana, secara tata ruang lahan tersebut dijadikan sebagai zona yang dapat dimanfaatkan untuk perumahan dan pemukiman, kemudian secara administratif pemerintah daerah juga memastikan lahan tersebut terbebas dari kepentingan pribadi,” ucapnya.
Bantuan ditambah
Muhadjir menyebut terdapat beberapa perubahan besaran nilai bantuan stimulan yang diberikan pemerintah untuk perbaikan rumah terdampak bencana gempa bumi di lokasi Cianjur.
“Perubahan nilainya itu adalah untuk yang rusak berat itu dari Rp 50 juta ditambah menjadi Rp 60 juta, rumah yang rusak sedang dari Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta, sedangkan yang rusak ringan dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta,” Jelasnya.
Berdasarkan data dari BNPB per 12 Desember 2022, akibat gempa bumi di Cianjur jumlah rumah rusak sebanyak 56.480 rumah yang terdiri dari 13.633 rusak berat, 16.059 rusak sedang, dan 26.856 rusak ringan.
Pada tahap pertama perbaikan rumah sudah tersalurkan dananya kepada 8.316 unit yang telah terdata. Kemudian pada tahap kedua, terdapat 16.745 rumah terdampak yang sudah diajukan ke Kementerian Keuangan terkait percepatan pencairan Dana Siap Pakai berdasarkan usulan BNPB termasuk kenaikan bantuan stimulannya.
Menko Muhadjir juga mengatakan pada saat ini sedang dilakukan pembersihan dari puing-puing gempa. Masyarakat yang terkena gempa juga sudah membangun kembali rumahnya.
“Tadi juga sudah ada komitmen dari pemkab dan pemprov juga akan ikut memberikan stimulan terutama untuk rumah-rumah yang akan diperbaiki oleh masyarakat itu sendiri ataupun melalui pihak ketiga. Termasuk mitigasi dampak sosial kepada masyarakat akibat relokasi,” tuturnya.