Penulis: Mayang Kresnaya Mahardhika | Editor: Priyo Suwarno
CIANJUR, SWARAJOMBANG.COM- Kepala SMA Sulthan Baruna Cianjur, Jawa Barat, Sarman mengakui bahwa sekolahnya mewajibkan tes kehamilan bagi siswi, setelah sebelumnya mengklaim itu adalah tes urine obat terlarang.
Program ini telah berjalan selama dua tahun dan dilakukan setelah libur semester. Langkah ini, kata dia, diambil sebagai respons terhadap kasus siswi hamil yang terjadi tiga tahun lalu, yang diketahui usai libur semester.
Sarman menegaskan bahwa tes tersebut dilakukan dengan pengawasan ketat oleh guru perempuan untuk menjaga kenyamanan dan privasi para siswi.
Dia menambahkan kebijakan ini bertujuan untuk mencegah pergaulan bebas dan melindungi masa depan siswi dari tindakan yang merugikan.
”Kasusnya sekitar tiga tahun lalu, ada seorang siswi yang diketahui hamil. Ini menjadi perhatian serius, sehingga kita lakukan upaya antisipasi dengan mewajibkan para siswi untuk menjalani tes kehamilan dengan tespek,” kata Sarman, saat dihubungi kumparan, Rabum 22 Januari 2025.
Menurut Sarman, program ini bertujuan mencegah pergaulan bebas dan memastikan siswi tidak terjerumus dalam tindakan yang merugikan masa depan mereka.
Tes dilakukan dengan pengawasan ketat oleh guru perempuan untuk menjaga kenyamanan dan privasi para siswi., demikian unggah akun instagram@kumparancom.
Selain tes kehamilan, sekolah juga rutin mengadakan siraman rohani mingguan sebagai upaya pembentukan karakter dan pemahaman agama.
Hal ini dilakukan untuk membentengi para siswa dari risiko pergaulan bebas melalui pendekatan spiritual.