Penulis: Saifudin | Editor: Priyo Suwarno
SURABAYA, SWARAJOMBANG.COM- Sepasang kekasih, Nurul Aisyah (29) asal Lamongan dan Hakim (27) asal Madura, ditemukan tewas di kamar kos Jalan Sidosermo Indah XII No. 35, Surabaya, pada Kamis, 10 April 2025, sekitar pukul 11.30 WIB.
Keduanya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar yang terkunci dari dalam. Posisi korban perempuan tertelungkup mengalangi pintu, sementara korban laki-laki ditemukan telentang.
Nurul Aisyah bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit di Surabaya, sementara Hakim adalah mahasiswa S2 Hukum di Universitas Surabaya sekaligus seorang pengusaha.
Hubungan mereka telah berlangsung selama setahun, dan keduanya dikabarkan merencanakan pernikahan setelah Hakim menyelesaikan studinya.
Menurut kerabat korban, Nurul sering mengobati dirinya sendiri menggunakan infus atau suntikan karena jadwal kerjanya yang padat.
Polisi masih menyelidiki penyebab kematian pasangan ini. Jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk visum dan autopsi.
Barang bukti berupa jarum suntik, ampoule cairan, dan obat-obatan sedang diuji di laboratorium forensik. Hingga kini, kematian mereka dianggap tidak wajar dan menjadi misteri.
Kedua korban ditemukan di dekat pintu kamar kos dengan posisi korban laki-laki telentang dan korban perempuan tertelungkup. Posisi kedua korban berdekatan.
“Yang saya tahu cuma ada suntikan di sampingnya. Tergeletak gitu. Ada jarumnya, cairannya ada beberapa ampoule satu atau dua ampoule. Tapi saya gak tahu itu obatnya apa,” ujar saksi, Apriliani, 23,
Apriliani yang juga merupakan kerabat Nurul, tidak dapat memastikan apakah korban memiliki sakit hingga ditemukan tewas di kamar kos bersama kekasihnya.
Menurutnya, korban yang sehari-hari bekerja sebagai perawat salah satu rumah sakit di Surabaya, kerap memberikan pengobatan pada tubuhnya sendiri ketika sakit.
“Gak tahu (sakit atau tidak), soalnya dia perawat terus jadwal kerjanya padat. Jadi kalau misal sakit, infus sendiri, suntik obat sendiri. Saya jarang nengokin juga karena sama-sama sibuk,” bebernya.
Sedangkan korban laki-laki, diketahui merupakan mahasiswa S2 di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya.
“Hubungan keduanya sudah setahunan sekitar sejak 2024. Pekerjaan cowoknya lagi ambil S2 Hukum di Ubaya dan pengusaha juga tapi saya kurang tahu dia usaha apa,” ungkap Apriliani.
Sementara itu, Kapolsek Wonocolo AKP Haryoko Widhi menyebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini, termasuk untuk mengungkap penyebab kematian korban.
Saat ini, kedua jenazah korban juga telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim.
“Jenazah sudah kami kirim ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses autopsi, ini kami masih penyelidikan lebih lanjut,” tandas Haryoko.**