Penulis: Bang Jay | Editor: Yobie Hadiwijaya
JEMBER, SWARAJOMBANG.COM-Senyum ceria terlihat dari wajah siswa-siswi kelas 9 SMP 2 Jember yang akan berangkat rekreasi ke Pulau Dewata pada Minggu malam (11/05/2025). Hal serupa juga tampak dari ratusan orang tua yang mengantarkan mereka di double way Universitas Jember. Setelah sebelumnya melalui perdebatan panjang, akhirnya para siswa kelas 9 ini bisa diberangkatkan rekreasi ke Pulau Bali selama 3 hari 2 malam. Dengan menggunakan 4 bis kelas eksekutif, 250-an siswa-siswi itu diberangkatkan.
Polemik terkait kegiatan rekreasi ini memang menjadi pro dan kontra di masyarakat. Khususnya di wilayah Jember, sejak adanya himbauan dari Bupati Jember, Muhammad Fawait, untuk tidak melakukan study tour atau outdoor learning ke luar Jember.
Melalui proses diskusi panjang antara para siswa, orang tua, dan Kepala Sekolah SMP 2 Jember, Udik Kristyono, S.Pd, MM, diputuskan rekreasi ke Pulau Bali tetap dilaksanakan. Hal ini mengingat bahwa dana yang dikumpulkan para siswa sejak awal mereka duduk di kelas 9 itu tidak dapat dikembalikan oleh pihak biro perjalanan. Pihak biro perjalanan, Executive Tour Travel, Jember, dalam pertemuan dengan para orang tua, Minggu Siang (11/05/2025) siang, menyanggupi untuk mengembalikan hanya 50 persen dari dana Rp 1.450.000 yang dikumpulkan setiap siswa.
Melalui proses diskusi panjang antara para siswa, orang tua, dan Kepala Sekolah SMP 2 Jember, Udik Kristyono, S.Pd, MM, diputuskan rekreasi ke Pulau Bali tetap dilaksanakan. Hal ini mengingat bahwa dana yang dikumpulkan para siswa sejak awal mereka duduk di kelas 9 itu tidak dapat dikembalikan oleh pihak biro perjalanan. Pihak biro perjalanan, Executive Tour Travel, Jember, dalam pertemuan dengan para orang tua, Minggu Siang (11/05/2025) siang, menyanggupi untuk mengembalikan hanya 50 persen dari dana Rp 1.450.000 yang dikumpulkan setiap siswa.
Berdasarkan itu, maka para orang tua mendesak Kepala Sekolah SMP 2 Jember, Udik Kristyono, S.Pd, MM, untuk tetap memberangkatkan putra putri mereka rekreasi ke Bali. Bahkan terlihat beberapa ibu-ibu yang menangis memohon rekreasi itu tetap dilaksanakan. Juga terlihat beberapa siswa berlinangan di luar ruangan pertemuan.
“Saya sudah menabung sejak awal tahun ajaran pak,” cerita seorang siswa kepada Jay, jurnalis Pos Kota Jatim, sambil menangis. Cerita serupa juga disampaikan beberapa siswa lainnya. “Saya kasihan sama orang tua saya pak, mereka sudah menyiapkan bekal buat perjalanan yang rencananya berangkat kemarin (Sabtu, 10/05/2025), tapi tidak jadi berangkat,” ungkapnya sambil menyeka air matanya.
Keputusan untuk tidak memberangkatkan para siswa kelas 9 SMP 2 Jember pada Sabtu, 10/05/2025, disampaikan Kepala Sekolah SMP 2 Jember, Udik Kristyono, S.Pd, MM, pada siang hari selepas para siswa kelas 9 ini usai Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS). Hal ini mendapat reaksi keras para siswa dan orang tua mereka. Siang itu, ratusan orang tua itu menulis surat pernyataan kepada Kepala Sekolah SMP 2 Jember yang dijawab untuk mempertemukan para orang tua dengan biro perjalanan hari Minggu siang, 11/05/2025.
Bahkan para orang tua juga berniat untuk ke Pendopo mengadu pada Bupati Jember. Untung Pak Udik, demikian sapaan Kepala Sekolah SMP 2 Jember, segera mengembil kebijakan memberangkatkan para siswa kelas 9 itu rekreasi ke Bali.***