Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Anwar Hudijono
JAKARTA, SWARAJOMBANG.com – Untuk memastikan para pengungsi korban bencana gempa bumi dan tanah longsor di Cianjur, Jawa Barat terlayani dengan baik, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy rela blusukan di tenda-tenda pengungsian dan dapur umum.
Sejak Rabu (23/11/2022) Muhadjir memang sudah blusukan di lokasi bencana. Untuk menjangkau lokasi yang sulit dia dibonceng motor Gubernur Jawa Barat Kang Emil.
Ia sempat mengunjungi dapur umum di posko Pengungsian yang didirikan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Muhadjir sempat makan menu sederhana sayur dan tahu goreng dengan semangkok kecil sambal yang juga menjadi menu para pengungsi.
Pada hari Kamis (24/11/2022) ia mendampingi Presiden Jokowi blusukan di tempat pengungsian. Di pengungsian di Kampung Cugenang, Presiden Jokowi juga memastikan menu makanan yang diberikan kepada pengungsi terjamin kecukupan dan gizinya. Presiden meyakinkan bahwa evakuasi korban harus terus diupayakan logistik terdistribusi dengan baik.
“Logistik harus benar-benar terdistribusi dengan baik. Harus dipastikan,” tegas Jokowi seraya membagikan selimut bersama Menko PMK.
Di Kampung Cugenang, setidaknya ada 10 tenda pengungsian. Di setiap tenda, Presiden memberikan dana sebesar Rp 5 juta. Dana itu diberikan ke ketua RT/RW atau yang mewakili pengungsi di tiap tenda. Dana Rp 5 juta, diharapkan Presiden digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti kebutuhan MCK dan air minum. Selanjutnya, Presiden bersama Mensos dan Menko PMK mengunjungi RSUD Sayang Cianjur untuk mengunjungi para korban.
Sementara, agar penanganan dampak gempa Cianjur lebih efektif, kegiatan tanggap bencana dengan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan secara simultan. Menko PMK menyatakan, pemerintah terus melakukan pendataan rumah yang terdampak rusak ringan, sedang hingga berat. Dia memerintahkan pihak terkait melakukan pendataan secepat mungkin agar dapat segera dilakukan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Saya sudah instruksikan BASARNAS, Pemda, BNPB dan lainnya untuk segera mendata jumlah rumah yang rusak dan segera diklasifikasi rusaknya, agar ketika masa tahap tanggap bencana yang kira-kira akan berlangsung sekitar tiga minggu ini kita upayakan langsung menuju tahap rehab-rekon. Dengan demikian, penderitaan para korban tidak terlalu lama,” ungkap Muhadjir
Upaya evakuasi para korban gempa Cianjur terus berlanjut. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini terus dilakukan pencarian di 4 (empat) titik yang diperkirakan masih ada korban yang tertimbun, yakni di Kampung Cugenang, Rawa Cina Desa Nagrak, Salakawung Desa Sarampat, dan Warung Sate Sinta. Lokasi ini termasuk wilayah terdampak terberat, banyak bangunan runtuh.
“Sejauh ini tidak ada kendala dalam proses pencarian karena titik evakuasi masih bisa dijangkau. Hanya memang titik evakuasi cukup luas dan dalam sehingga membutuhkan waktu dalam proses pencariannya. Jika menggunakan alat berat dikhawatirkan akan mengenai korban,” ungkap Muhadjir.