Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Zainul A Basuni
SIDOARJO, SWARAJOMBANG.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, sinergi Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekar agar dilanjutkan karena memiliki manfaat besar bagi pesertanya.
Pernyataan itu dia sampaikan sesuai mendengar testitomini Ibu Cici Ponso Prihatin dan Ibu Sukarlik saat meninjau stand usaha anggota Kelompok PNM Mekaar dan anggota PKH di Balai Kelurahan Sidoklumpuk, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, (21/5/2023).
Didampingi Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi, Muhadjir meninjau stand berbagai hasil produk usaha seperti makanan ringan, minuman, dan kerajinan tangan. PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM yang diluncurkan pada 2015.
Sinergi antara program PNM Mekaar dan PKH merupakan contoh implementasi keterpaduan dua strategi penghapusan kemiskinan ekstrem. Yaitu, antara strategi penurunan beban pengeluaran dan peningkatan pendapatan masyarakat yang dapat mengakselerasi percepatan kesejahteraan masyarakat dan terlepas dari kemiskinan.
Ibu Cici merupakan keluarga penerima manfaat PKH sejak tahun 2016 dan mengikuti program Mekaar pada tahun 2017. Ibu Cici bercerita bahwa setelah 3 tahun menerima Bansos PKH dan pendampingannya serta mengikuti program Mekaar selama 2 tahun, ia memutuskan untuk graduasi mandiri pada tahun 2019 karena perekonomiannya sudah membaik.
Berkat ketekunan, kerja keras, permodalan dari program Mekaar usaha Ibu Cici berupa snack dan gorengan terus berkembang. Ia juga telah berhasil menciptakan lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu di sekitarnya. Dia hingga saat ini telah menginspirasi 90 orang perempuan untuk aktif dalam pengembangan usaha yang didukung oleh program Mekaar.
Ibu Sukarlik merupakan perempuan pra sejahtera yang menjadi tulang punggung keluarga. Berkat program PNM Mekaar, dia memiliki warung pracangan dan makanan ringan. Selama 2 tahun bergabung dengan program Mekaar, Ibu Sukarlik telah berhasil memberdayakan 20 wanita di sekitarnya.
Menko Muhadjir sangat mengapreasi apa yang dilakukan ibu-ibu tersebut. Mereka merupakan contoh baik sinergi program PKH Kemsos dan PNM Mekaar. Dia meminta Dirut PT PNM Arief Mulyadi untuk melanjutkan sinergi yang baik ini dengan Kementerian Sosial.
Mendikbud pada Kabinet Jokowi Jilid Satu ini mengatakan kepada Arief Mulyadi harus segera membuat sebuah skema permodalan ringan dan pendampingan bagi usaha produktif kelompok masyarakat miskin ekstrem, miskin dan rentan.
“Bantuan modal ini diharapkan bisa mengintervensi dan mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem yang ditarget 0 % pada tahun 2024,” tegasnya.