Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Hadi S Purwanto
TANGERANG, SWARAJOMBANG.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy Muhadjir menegaskan, risalah Quran Surat Al Ma’un harus menjadi ideologi dalam bergerak menebar manfaat di bumi untuk seluruh umat manusia tanpa padang bulu.
Muhadjir mengatakan hal itu saat membuka Musyawarah Daerah (Musyda) ke-12 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Tangerang dengan tema “Membumikan Islam Berkemajuan Mewujudkan Tangerang Gemilang”, di Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (28/5/2023).
Dia juga menekankan organisasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah harus inklusif, tidak pandang bulu dalam membantu dan menebar manfaat untuk pembangunan daerah.
“Itulah yang menurut saya harus dipegang. Semakin bagus dalam berkolaborasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan. Juga semua ormas dan agama lain harus diajak bersama,” katanya.
Begini terjemahan Quran surah Al Ma’un (107)
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin Maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, yang berbuat riya, dan enggan (memberikan) bantuan.
Menko PMK menjelaskan, program-program Pengurus Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah bisa digerakkan untuk membantu pembangunan dan menangani masalah-masalah daerah seperti kemiskinan ekstrem dan stunting.
Berdasarkan data BPS 2022, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tangerang masih sekitar 1,52 persen (nasional 2,04 persen), kemudian prevalensi stunting di Kabupaten Tangerang berdasarkan SSGI 2022 sebesar 21,1 persen (nasional 21,6 persen). Target 2024 adalah 0 dan 14 persen.
Oleh karena itu, dia meminta Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk menguasai data dan detail permasalahan yang ada di wilayahnya. Kolaborasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem dan stunting. “Pemerintah dengan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah harus satu,” ucap Muhadjir.
Lebih lanjut Muhadjir berpesan,dalam membangun sekolah Muhammadiyah juga harus memiliki data sebaran umur peserta didik yang didapat dengan berkolaborasi dengan pemda, serta melibatkan universitas.
“Saya mohon Universitas Muhammadiyah AR Fachruddin mempelopori agar kita mulai melakukan edukasi warga Muhammadiyah untuk bergerak dengan data,” ucapnya.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyampaikan, pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Tangerang memang memerlukan kolaborasi dengan organisasi masyarakat.
“Pembangunan Kabupaten Tangerang supaya bisa dirasakan seluruh warga masyarakat Tangerang maka perlu berkolaborasi dengan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Semoga bisa terus berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Tangerang,” ucapnya.