Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
MYANMAR, SWARAJOMBANG.COM– BBC Indonesia, 2 April 2025, telah merilis ada video palsu tentang kota Mandalay, yang digambarkan luluh lantak akibat gempa 7,7 magnetudo yang mengguncang Myanmar terjadi Jumat, 28 Maret 2025.
Seperti diunggah dalam Instagram@bbcindonesia, gempa ini berkekuatan magnitudo 7,7 dan terjadi sekitar pukul 12:50 waktu setempat. Pusat gempa terletak sekitar 16 kilometer dari Mandalay, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa ini diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 6,4 yang terjadi sekitar 12 menit kemudian.
Berangkat dari situ muncul video dari tiktok.com, dan sudah ditonton oleh sebanyak lebih dari 14 juta pemirsa. Dalam unggahan disebutkan bahwa suasana kota Mandalay, Myanmar, pasca gempa.
Ternyata itu adalah gambar palsu, yaitu video buatan AI (artifacial intelligence) alias kecerdasan buatan, aliasa tidak terjadi yang sesungghynya. Gambar dalam video ini bukan kondisi sesungguhnya, melainkan diolah menggunakan AI.
Memang ada dua pagoda besar di Mandalay, akan tetapi gambarnya tidak berdekatan. Tetapi disitu digambarkan seolah-olah terjadi sesungguhnya, padahal itu diolah menggunakan AI. Kita semua menjadi terpesona!
Setelah itu bermuncul gambar-gambar foto serupa alias palsu yang menggambarkan kerusakan yang mengerikan dalam musibah gempa Myanmar. Itulah semua diolah menggunakan AI. Meskipun juga banyak video dan gambar asli, tampa campur tangan AI.
Menurut BBC Indonesia, itu tidak menjadi masalah, akan tetapi akan membuat orang binggung, terutama pada saat mencari informasi yang sebenarnya apa yang terjadi, ternyata gambar itu bukan yang sesungguhnya. Inilah persoalan yang bakal terjadi terus terjadi di dunia maya.
Video ini termasuk dalam kategori deepfake, yaitu teknologi yang dapat menghasilkan konten visual dan audio yang sangat realistis namun sepenuhnya palsu.
Deepfake dalam Penipuan
Teknologi deepfake sering disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu, terutama dalam konteks bencana alam.
Dalam kasus ini, video yang menunjukkan kerusakan di Mandalay tidak hanya menyesatkan, tetapi juga berpotensi menciptakan kepanikan dan kebingungan di masyarakat.
Deepfake dapat memanipulasi gambar dan suara sehingga tampak seolah-olah seseorang melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Kehadiran video palsu seperti ini berkontribusi pada krisis kepercayaan publik terhadap media dan informasi. Ketika masyarakat sulit membedakan antara fakta dan fiksi, hal ini dapat mengarah pada penyebaran disinformasi yang lebih luas, memicu konflik sosial, dan merusak reputasi individu atau kelompok tertentu.
Penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan kritis terhadap konten yang mereka konsumsi, terutama saat terjadi peristiwa besar seperti bencana alam. Memeriksa sumber informasi dan menggunakan alat verifikasi dapat membantu mengurangi dampak negatif dari penyebaran informasi palsu ini.
Cara Mengenali
Untuk mengetahui apakah sebuah foto atau video adalah deepfake, ada beberapa metode dan indikator yang dapat digunakan:
Perhatikan apakah pencahayaan di wajah sesuai dengan latar belakang. Ketidakcocokan ini bisa menjadi tanda manipulasi.
Video deepfake sering menunjukkan gerakan wajah tidak alami, seperti kedipan mata yang tidak sinkron atau ekspresi yang kaku. Deepfake mungkin memiliki cacat visual kecil, seperti tepi yang kabur atau detail gambar tidak jelas, terutama di sekitar wajah.
Jika suara tidak cocok dengan gerakan bibir, ini bisa menjadi indikasi bahwa video tersebut telah dimanipulasi. Perhatikan perubahan suara yang tidak konsisten atau anomali dalam rekaman audio.
Ada berbagai alat berbasis AI yang dirancang untuk mendeteksi deepfake, seperti Reality Defender dan DeepFake-o-meter. Alat ini menganalisis pola dalam video untuk mendeteksi manipulasi.
Bisa juga dilakukan dengan cara memeriksa keaslian sumber konten sangat penting. Jika video atau gambar berasal dari sumber yang tidak dikenal atau tidak terverifikasi, kemungkinan besar itu adalah deepfake.
Memeriksa metadata dari file gambar atau video dapat memberikan informasi tambahan tentang keaslian konten. Data EXIF pada gambar dapat menunjukkan apakah gambar tersebut telah diedit.
Dengan menerapkan metode-metode ini, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi apakah suatu konten adalah deepfake atau tidak. Meskipun demikian, kita harus selalu belajar mengenali deepfake-deepfake lainnya yang sekarang menjamur dan telah menjai menu harian berseliweran di dunia maya. Sungguh berat mengahadapi persoalan ini. **