Penulis: Mulawarman | Editor: Priyo Suwarno
TERNATE, SWARAJOMBANG.COM- Tim SAR gabungan Polda Maluku Utara (Malut), TNI, dan Basarnas mengevakuasi jenazah yang ditemukan di pesisir pantai desa Sabatang, Bacan Timur, Halmahera Selatan pada pukul 10.30 WIT, Sabtu, 8 Januari 2025. Jenazah yang sempat hilang sejak 2 Februari 2025.
Setelah dievakuasi, jenazah dibawa ke RSUD Labuha untuk proses identifikasi. Kini total korban yang gugur dalam insiden meledaknya kapal RIB 04 Pandudewanata milik Basarnas Ternate di perairan Gita menjadi empat orang, yakni satu orang anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara, dua orang anggota Basarnas Ternate dan satu orang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi.
“Saat ini proses identifikasi menggunakan perbandingan data ante mortem dari keluarga dengan jenazah yang ditemukan. Kami membandingkan data dari keluarga berupa ciri-ciri fisik dan property yang digunakan oleh korban sebelum dinyatakan hilang, dan akan dibandingkan dengan temuan pada jenazah,” ujar Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol. Bambang Suharyono.
Sebelumnya diwarytakan bawa pada hari minggu, 2 Februari 2025, sebuah peedboat Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 milik Basarnas Ternate meledak di Perairan Gita, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Insiden ini terjadi saat tim SAR gabungan sedang dalam misi penyelamatan dua nelayan yang mengalami mati mesin. Saat itu Basarnas Ternate menerima laporan mengenai dua nelayan bernama Udin dan Darwin yang mengalami mati mesin di Perairan Desa Gita sekitar pukul 20.15 WIT.Tim SAR Ternate diberangkatkan menggunakan RIB 04 dari Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate. Tim tersebut beranggotakan 11 orang, terdiri dari 7 anggota Basarnas, 3 anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara, dan seorang jurnalis, Metro TV
Sekitar 10-20 menit dalam perjalanan menuju lokasi nelayan yang mengalami mati mesin, speedboat RIB 04 tiba-tiba meledak di perairan Gita, Tidore. Lokasi ledakan diperkirakan berjarak 10 menit dari lokasi evakuasi yang jadi tujuan.
Akibat ledakan itu, seluruh penumpang terpental ke laut. Kasiops Basarnas Ternate yang ada di atas kapal langsung berenang kembali ke RIB usai terjadi ledakan dan melaporkan kejadian tersebut ke kepala kantor.
Tiga orang dinyatakan meninggal dunia, yakni Bharatu Mardi Hadji (Anggota Ditpolairud Polda Malut), Fadli M Malagapi dan M Riski Esa (Anggota Basarnas Ternate). Sementara itu, seorang jurnalis Metro TV bernama Sahril Helmi dinyatakan hilang.
Tujuh orang selamat dalam insiden ini, termasuk Kasi Ops Basarnas Ternate, M Syahran Laturua. Penyebab ledakan masih belum diketahui dan memerlukan investigasi lebih lanjut. Sebelum berangkat, kapal dinyatakan layak untuk beroperasi.**