Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
NASHVILLE-SWARAJOMBANG.COM: Seiring berkembangnya teknologi ban, hadir inovasi Ban Run-Flat Tyre (RFT) yang dirancang untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengemudi, baik pada mobil tradisional maupun kendaraan listrik (EV).
Ban RFT memungkinkan mobil tetap dapat melaju meskipun ban mengalami kebocoran atau kehilangan tekanan udara secara mendadak.
Fitur ini mengurangi risiko pengemudi terpaksa berhenti di lokasi yang berbahaya, seperti jalan tol atau area terpencil, sehingga perjalanan tetap lancar tanpa gangguan.
Solusi ini memberikan keuntungan signifikan bagi mobil konvensional yang kerap digunakan untuk perjalanan jauh, sekaligus mendukung kendaraan listrik yang menekankan efisiensi dan praktisnya teknologi.
Baca juga: Studi Baru, Sukralosa Bisa Gagalkan Diet Anda, Ini Mekanismenya
Baca juga: Kisah 4 Tahun Lalu Berujung Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Bersiap Tempuh Jalur Hukum
Apa itu Ban Run-Flat Tyre dan Cara Kerjanya?
Ban Run-Flat Tyre merupakan jenis ban yang dirancang khusus agar kendaraan tetap bisa digunakan untuk sementara waktu saat terjadi kebocoran atau tekanan udara hilang. Hal ini memberikan pengemudi waktu dan fleksibilitas untuk mencari lokasi aman sebelum mengganti ban.
Cara kerja teknologi Run-Flat
- Dinding Samping yang Kuat:
- Dinding samping ban diperkuat agar mampu menopang beban kendaraan meski tekanan udara hilang. Contohnya, teknologi Self-Supporting Run-Flat (SSR) yang diterapkan pada merek seperti Bridgestone dan Michelin.
- Struktur Penguat Internal:
- Beberapa ban dilengkapi cincin logam atau struktur khusus di dalam pelek, seperti teknologi Continental ContiSeal, untuk menjaga kestabilan kendaraan saat ban kempes.
- Jarak Tempuh Terbatas:
- Ban RFT biasanya dapat digunakan hingga 80–100 km dengan kecepatan maksimum 80 km/jam setelah mengalami kebocoran.
Keuntungan dan Kekurangan Ban Run-Flat:
Keuntungan:
- Menghemat ruang dan bobot karena tidak memerlukan ban cadangan, cocok untuk mobil listrik.
- Lebih aman ketika terjadi kebocoran mendadak, mengurangi risiko berhenti di lokasi yang tidak aman.
- Dapat dikombinasikan dengan sistem monitoring tekanan ban (TPMS).
Kekurangan:
- Dinding ban yang keras bisa membuat kenyamanan berkendara berkurang.
- Harganya lebih mahal dibandingkan ban biasa, penggantian dapat mencapai 2–3 kali lipat.
- Ban yang rusak parah tidak bisa diperbaiki dan harus diganti dengan yang baru.
Contoh Kendaraan yang Menggunakan Ban Run-Flat:
- BMW (seri 3, 5, X5)
- Tesla Model S/X (opsional)
- Mercedes-Benz C-Class
Sumber Referensi: Bridgestone – Run-Flat Tire Technology***