Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Ipong D Cahyono
LAHAT,SWARAJOMBANG.com – Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono menghadiri dan menutup Rapat Koordinasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dengan tema “Sinkronisasi dan Sinergitas Lintas Sektoral”, di Ballroom Hotel Santika, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan, pada hari Kamis (10/10/2024).
Nunung Menyampaikan, angka kemiskinan ekstrem Kabupaten Lahat pada tahun 2024 sebesar 1,09%, mengalami penurunan 1,59% dari tahun 2023 sebesar 2,68%, sehingga optimis dapat mendekati nol persen di tahun 2024.
Menurut Nunung, keterpaduan dan sinergi pemerintah daerah dari provinsi hingga desa, dan lembaga non pemerintah dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tetap diperlukan agar tidak terhenti di tahun 2024.
“Maksimalkan peran dan fungsi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dalam mengkoordinasikan program-program strategis penanggulangan kemiskinan di daerah,” ujarnya.
Rapat Koordinasi di buka oleh Pj. Bupati Lahat Imam Pasli dan dihadiri Asisten Deputi Penanganan Kemiskinan, Asisten Deputi Pemberdayaan Disabilitas dan Lanjut Usia, Kabid Pemerintahan Kesejahteraan Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, Forkompimda Lahat, para Kepala OPD, Camat, Lurah dan Organisasi Masyarakat se-Kabupaten Lahat.
Imam Pasli mengatakan, perlu langkah-langkah yang efektif dan juga cepat dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lahat.
Dia menyebutkan, sesuai target Pemerintah Pusat sebagaimana disebutkan dalam rencana pembangunan jangka menengah tahun 2019-2024, yaitu angka kemiskinan ekstrem itu harus 0% di tahun 2024 atau setidaknya bisa mendekati 0%.
“Tentunya dalam pencapaian ini perlu sinkronisasi dan sinergitas,” ucap Pj. Bupati Lahat Imam Pasli.
Usai mengadakan Rapat Koordinasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial dan Imam Pasli meninjau langsung sarana-prasarana kesehatan dan sistem pelayanan Hemodialisis di RSUD Lahat.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Nunung juga berdialog langsung dengan para pasien — sebagian besar merupakan lanjut usia, Kepala RSUD dan tenaga kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih jauh terkait kebutuhan RSUD, termasuk progres kerjasamanya dengan BPJS Kesehatan.
Dalam kesempatan itu Imam Pasli menyampaikan langkah-langkah yang dilakukannya untuk memastikan ketersediaan ruangan yang menampung pasien yang selama ini belum maksimal.
Selanjutnya Imam Pasli menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten Lahat sudah menyiapkan ruangan khusus Hemodialisis untuk masyarakat Lahat dan kabupaten di sekitar Lahat yang memerlukan layanan cuci darah di RSUD. (*)