Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Zainul A Basuni
JAMBI, SWARAJOMBANG.com – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus mengupayakan langkah-langkah massifikasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui aksi nyata di dunia pendidikan.
Aksi nyata itu berupa Penanaman Sepuluh Juta Pohon, Gerakan Ayo Berkoperasi, Menghadirkan Media Sosial yang Sehat, produktif dan Melahirkan Semangat Revolusi Mental.
Kali ini, bertempat di SMK Muhammadiyah Sungai Bahar, Jambi, Deputi Koordinasi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olah raga Kemenko PMK Didik Suhardi hadir di tengah para siswa untuk memberi semangat perubahan.
Dalam sambutannya, Didik memberi apresiasi SMK Muhammadiyah Sungai Bahar, yang terletak jauh dari pusat kota, telah mencatat sejarah gemilang akan prestasi.
“Apresiasi untuk siswa-siswi SMK Muhammadiyah Sungai Bahar dalam menciptakan MobilMu COE, yang memiliki potensi sebagai angkutan industri, khususnya dalam sektor buah sawit. Ini selaras dengan Revolusi Mental karena memiliki spirit berkemajuan untuk mengubah cara pikir, cara kerja dan cara hidup yang mengacu pada nilai-nilai Integritas, etos kerja, dan gotong royong,” tegas Didik disambut tepuk tangan para hadirin, Selasa (10/10/2023).
Didik berharap generasi muda di SMK bisa menjadi agen perubahan demi menyambut Indonesia Emas 2045. Sebab etos kerja, kreativitas, dan daya saing bangsa, jelas Didik, Indonesia menempati posisi 40 dari total 63 negara dalam peringkat daya saing sumber daya manusia (sdm) masyarakatnya.
Lingkup ASEAN, Indonesia di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand (Intl Institute for Management Development/IMD-World Competitive Ranking 2020).
Didik pun menguraikan setidaknya ada sepuluh isu terkini terkait dengan tantangan pembangunan sumber daya manusia sehingga diperlukan Revolusi Mental. Perkembangan tekonologi digital, ditekankan Didik, menyebabkan perubahan peradaban pada masyarakat sehingga ada fenomena hiperrealitas.
Tak hanya itu, ada juga fenomena VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity), yakni sebuah perubahan cepat dan tidak terduga, sehingga ekskalasi perubahan di dunia juga sangat cepat berubah.
“Segala bidang kehidupan dikuasai menurut logika kapitalisme internet (Internet of Things). Hal ini menegaskan fenomena abad kreatif, diejawantahkan melalui hadirnya budaya dan industri (ekonomi) kreatif pada masyarakat yang berinovasi, memiliki kreativitas, serta literasi digital yang tinggi. Kelak, dengan revolusi industri 4.0, akan ada 35% core skills akan hilang pada 2025, di mana 65% tumbuh kompetisi dan pekerjaan baru yang berbasis teknologi informasi,” terang Didik seraya memberi semangat untuk perubahan.
“Untuk itulah pentingnya Revolusi Mental. Untuk mengubah cara pikir, cara kerja dan cara hidup bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos Kerja, dan gotong Royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan secara cepat dan massif. Harapannya Indonesia menjadi negara yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” imbuh Didik memberikan pencerahan tentang Revolusi Mental
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani. Dalam kesempatan itu, Abdullah Sani tidak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap karya Siswa SMK Muhammadiyah Sungai Bahar. Lebih jauh, ia berharap bahwa MobilMu COE dapat terus dikembangkan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan industri sawit, melainkan juga bisa menjadi inspirasi bagi perkembangan pendidikan di Provinsi Jambi.
Didik Suhardi secara simbolik menyerahkan bibit buah unggul durian sebanyak sepuluh ribu pohon kepada Ketua Majelis Dikdasmen & PNF PWM Jambi Eko Kuntarto disaksikan oleh Ketua PWM Jambi Buya Suhaimi Chan, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani, Sekretaris PWM Jambi, Agus Setiyono, dan Kepala Sekolah SMK Keunggulan Muhammadiyah Sungai Bahar Zainul Arifin.
Sepuluh ribu bibit unggul durian itu dibagaikan kepada masyarakat sekitar sekolah untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dengan penanaman pohon buah. Selain itu, penanaman sepuluh ribu pohon itu bagian dari rangkaian Aksi Nyata Revolusi Mental Penanaman Sepuluh Juta Pohon yang dimulai Mei tahun lalu. Aksi ini merupakan upaya untuk terbentuknya pembudayaan gaya hidup dan cinta lingkungan.