Penulis: Wibisono | Editor: Priyo Suwarno
JOMBANG, SWARAJOMBANG.COM- Desa Plumbongambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sebagai sentra kerajinan manik-manik berbahan dasar limbah kaca akan menggelar eksehibisi skala nasional, bulan Agustus 2025.
Kades Plumbon Gambang, Nurwakit saat diwawancara SWARAJOMBANG,COM, di kediamannya, Minggu 11 Mei 2025, menyatakan bahwa aktivitas ekshibisi ini sesungguhnya merupakan calendar event tahunan desa Plumbon yang telah dilakukan sejak 1995.
“Kami terhenti, sejak ada COVID-19. Sekarang saatnya kami bangkit kembali untuk melakukan pameran berskala nasional, sebagai bagian dari upaya untuk menumbuhkkan lebih besar lagi perekonomian bagi perajin dan produsesn manik-manik di ini,” kata Nurwakit.
Saat ini gairah pemasaran manik-manik dari Plumbongambang sudah berjalan stabil, tuturnya, “Setiap bulan masuk devisa dari buyers luar negeri rata-rata $1.000 atau sekitar Rp 1,7 miliar. Inilah serapan pemasaran kami terutama dari pembeli luar negeri,” kata kades yang juga sebagai perajin dan produsen manik-manik di desanya.
Oleh karena itu, untuk menyemangati peringatan hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2025, akan menggelar pameran berskala nasional manik-manik Plumbongambang. Acara akan digelar di lapangan desa, melibatkan sekitar 150 perajin dan produsen manik-manik.
“Kami sudah punya gagasan ini. Siap menyelenggarakan eksebishi manik-manik, pada Agustus 2025. Hanya saja, belum ditentukan tanggalnya. Kami membuat panitia. Panitia ini akan melakukan kerja sama dengan pihak pemkab Jombang, pengusaha dan partisipan lainnya agar bsa berjalan sukses,” tuturnya.
Acara ini bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan keunikan serta keindahan manik-manik khas Plumbon yang telah mendunia, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi lokal dan pelestarian budaya nusantara.
Latar Belakang
Kerajinan manik-manik di Desa Plumbongambang telah berkembang sejak tahun 1990-an dan menjadi ikon budaya serta sumber penghidupan bagi lebih dari 150 kepala keluarga dan sekitar 1500 tenaga kerja di desa tersebut.
Manik-manik ini dibuat secara handmade dari limbah kaca yang diolah dengan teknik khusus, sehingga menghasilkan produk kalung, gelang, dan aksesori lain dengan motif dan warna alami yang khas.
Produk ini telah menembus pasar internasional seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Eropa, Malaysia, dan beberapa negara Asia, meskipun saat ini ekspor sempat terhambat akibat kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat.
Tujuan Ekshibisi
- Memperkenalkan kerajinan manik-manik Plumbon kepada pasar global secara langsung.
- Meningkatkan nilai jual dan permintaan ekspor produk manik-manik.
- Menjalin kerja sama dengan pelaku usaha, kolektor, dan penggemar kerajinan dari berbagai negara.
- Memperkuat posisi Desa Plumbon sebagai desa devisa dan pusat kerajinan manik-manik nasional dan internasional.
- Mendorong inovasi dan kreativitas para perajin melalui pertukaran pengalaman dan teknologi.
- Rangkaian Acara
- Pameran produk manik-manik dan aksesori khas Plumbon dengan berbagai motif dan teknik pembuatan.
- Demonstrasi proses pembuatan manik-manik dari limbah kaca secara langsung oleh para perajin.
- Workshop dan pelatihan singkat bagi pengunjung tentang cara membuat aksesoris manik-manik.
- Seminar dan diskusi tentang pengembangan UMKM kerajinan serta strategi pemasaran internasional.
- Pertemuan bisnis dan networking antara perajin dengan pembeli dan eksportir dari berbagai negara.
- Penampilan seni dan budaya lokal sebagai bagian dari promosi wisata budaya Desa Plumbon.
Manfaat Ekshibisi
Ekshibisi ini diharapkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat Desa Plumbon yang sebagian besar bergantung pada usaha kerajinan manik-manik.
Selain itu, ajang ini akan memperkuat posisi produk manik-manik Plumbon di pasar global, membuka peluang ekspor baru, dan mengatasi tantangan seperti hambatan tarif ekspor yang sempat terjadi.
Dengan dukungan pemerintah dan lembaga keuangan, seperti yang telah terbukti melalui pinjaman modal yang membantu pengembangan usaha para perajin, ekshibisi ini akan menjadi momentum penting untuk keberlanjutan dan kemajuan industri manik-manik di Jombang.
Dengan terselenggaranya ekshibisi internasional ini, Desa Plumbongambang tidak hanya akan semakin dikenal sebagai pusat kerajinan manik-manik berkualitas tinggi, tetapi juga sebagai destinasi wisata budaya yang menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dan komunitas lokal dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis budaya dan lingkungan. **