swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Dokter Relawan RSTKA Bawa Misi Deteksi Dini Penyakit Katastropik di Pulau Terpencil Terluar Indonesia Timur

18-02-2025 17:26:09
in Kesehatan
Dokter Relawan RSTKA Bawa Misi Deteksi Dini Penyakit Katastropik di Pulau Terpencil Terluar Indonesia Timur

Puluhan dokter siap menjadi relawan Rumah Sakit Terapung Kesatria Airlangga (RSTKA) untuk melakukan deteksi dini penyakit katastropik di pulau terpencil terluar Indonesia Timur. Foto: RSTKA

Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Saifudin  |  Editor: Priyo Suwarno

MADURA, SWARAJOMBANG.COM- Setelah memberangkatkan 12 dokter relawan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) menurut rencana berikutnya akan mengirimkan kegiatan pelayanan kesehatan di pulau Mandangin wilayah Kabupaten Sampang, Madura,  akan berlangsung  tanggal 17 – 23 Mei 2025 .

Dr. Yohanes Eka –Koordinator Lapangan Misi Mandangin– menjelaskan bahwa ada dua puluh enam relawan spesialistik yang akan diberangkatkan dalam misi ini  terdiri dari chief residen Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Ilmu Bedah, Ilmu Kebidandan dan Kandungan, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Mata dan Ilmu Penyakit Paru.

Mereka diperkuat oleh dua belas dokter umum, dua orang apoteker dan dua orang sarjana kesehatan masyarakat serta satu orang ahli gizi. Misi RSTKA pada tahun 2025 ini mengambil tema Deteksi Dini Penyakit Katastropik di Kepulauan.

Penyakit katastropik atau penyakit bencana adalah penyakit yang bisa berakibat fatal bila diagnosisnya terlambat dan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk penanganannya.

Dokter relawan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) turun ke pulau Mandangin, Sampang, Madura, untuk mendekteksi secara dini penyakit katastropik yang diderita warga di pulau-pulau terluar. Foto: RSTKA

Selain bisa menjadi penyebab kematian, menurut dokter Yohanes Eka,  penyakit ini bisa menjadi bencana bagi dompet pasien atau bagi kas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang diberi tanggung jawab  mengelola pembiayaan pelayanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dalam program JKN, penyakit-penyakit katastropik disebutkan antara lain penyakit diabetes melitus dengan segala komplikasinya, penyakit  jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, sirosis hati, talasemia, leukemia, dan hemofilia. Sepanjang tahun 2022, BPJS Kesehatan menangani sekitar 23,3 juta kasus penyakit katastropik, bertambah 18,6 persen dibanding pada 2021.

Biaya pengobatan penyakit katastropik yang ditanggung BPJS Kesehatan pada 2022 nyaris mencapai Rp 24,1 triliun, naik 34,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Beban pembiayaan pengobatan penyakit katastropik ini mencapai 21 persen dari total beban jaminan kesehatan yang ditanggung BPJS.

Untuk alasan itulah RSTKA ikut memperkuat terobosan yang dilakukan Kementerian Kesehatan dengan program pemeriksaan gratis khususnya di kepulauan terpencil.

Tujuannya adalah bisa  mendeteksi potensi risiko penyakit katastropik sedini mungkin. Sehingga lebih banyak pasien yang ditemukan di dalam stadium rendah sehingga lebih banyak pasien yang bisa diselamatkan.

Tidak mudah menghadirkan dokter spesialis agar pelayanan diagnostik penyakit katastropik di pulau-pulau terpencil sekaligus penanganannya. Namun demikian, demi keadilan sosial maka Program Deteksi Dini Penyakit Katastropik di Kepulauan tidak boleh tidak dilakukan. Harus dilakukan!**

Tags: deteksi diniDOKTERIndonesia Timurkatastropikpulau terluarrelawanRSTKA
Previous Post

Kadek Parwata Korban Salah Sasaran, Polisi Bali Ringkus Mas Pras di Tanjung Perak Surabaya

Next Post

Resensi Buku: Betapa Tuhan Sayang Muhammadiyah, tetapi…

Next Post
Resensi Buku: Betapa Tuhan Sayang Muhammadiyah, tetapi…

Resensi Buku: Betapa Tuhan Sayang Muhammadiyah, tetapi...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

  • Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Hukum Ijazah Jokowi, Prof Sofian Efendi: Tak Ada Bukti Kuat Ijazah Itu Ada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Polisi Aniaya Sopir Truk di Jombang Berdamai di Mapolres, Propam Tetap Lanjutkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Jombang Serahkan Bantuan Rp. 700 Juta untuk Korban Erupsi Semeru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Penghuni Tak Bayar, Pemkab Jombang Akan Tutup Ruko Simpang Tiga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Logo Simple swarajombang

Redaksi
Pedoman Pemberitaan Media Siber
Kode Etik Jurnalistik

Kontak Kami

PT. Kredo Media Grup
Jl. Gubernur Suryo VII/ L-9, Jombang - 61418
Jawa Timur, Indonesia

Telp. 62-321-3086261
Fax. 62-321-3086261

[email protected]
[email protected]

No Result
View All Result
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI

© 2021 SwaraJombang.com - Design by SwaraJombang StudioSJ.