Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
JEPANG, SWARAJOMBANG.COM- Janda Bung Karno, Naoko Nemoto alias Ratna Sari Dewi alias Dewi Soekarno, 85, menjadi bintang tamu bersama tiga wanita lainnya, dalam sebuah acara variety show Nippon TV “The Adventures of Ah Q”. Kepada para tamunya itu pembawa acara melontarkan pertanyaan memilih cinta apa uang.
Pertanyaannya dibangun menggunakan kalimat:“Jika ada pria yang sangat Anda cintai, tetapi penghasilan tahunannya hanya 2 juta yen. Dan ada pria lain yang tidak Anda cintai, tapi penghasilan tahunannya 20 miliar yen. Anda pilih yang mana?”
Tiga perempuan lain secara kompak memilih seseorang pria berpenghasilan 2 juta yen artinya wanita itu memilih cinta. Namun tidak begitu Dewi mendengar hal tersebut, ia langsung menyatakan ketidaksetujuannya.
Menurut Dewi, rasa cinta kepada pasangan bisa hilang ketika dilanda masalah ekonomi. “Seiring dengan kamu melihat kehidupan orang lain yang lebih baik, (rasa) cintamu akan berangsung-angsur memudar,” ucapnya.
Sebaliknya, Dewi berpendapat bahwa memilih orang berpenghasilan 20 miliar yen, bahkan jika tanpa perasaan cinta, akan menumbuhkan rasa cinta dengan sendirinya melalui rasa hormat dan kepercayaan.
Bila harus memilih antara uang dan cinta, mana yang akan kalian pilih? Bagi Dewi Soekarno alias Ratna Sari Dewi, jawabannya adalah uang.
Menurut Dewi, rasa cinta kepada pasangan bisa hilang ketika dilanda masalah ekonomi. “Seiring dengan kamu melihat kehidupan orang lain yang lebih baik, (rasa) cintamu akan berangsung-angsur memudar,” ucapnya.
Menurutnya, cinta bisa luntur ketika pasangan menghadapi tekanan ekonomi. Ia mengatakan bahwa saat melihat kehidupan orang lain yang lebih sejahtera, perasaan cinta yang awalnya kuat pun perlahan bisa pudar.
Sebaliknya, Dewi percaya bahwa bersama pasangan yang mapan secara finansial, meski awalnya tanpa cinta, perasaan itu bisa tumbuh dari rasa hormat dan kepercayaan yang dibangun dalam kehidupan yang stabil.
Ratna Sari Dewi, lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo pada 6 Februari 1940, adalah istri keenam Presiden Soekarno. Pertemuan pertama mereka terjadi di Tokyo pada awal 1960-an ketika Dewi berusia 19 tahun.
Keduanya memiliki minat yang sama dalam seni, seperti melukis dan sastra, yang menjadi dasar kedekatan mereka.
Soekarno sangat terpesona oleh kecantikan dan kecerdasan Dewi, serta hasratnya terhadap seni, sehingga melamar Dewi dengan kata-kata penuh makna dan memberinya nama baru, Ratna Sari Dewi.
Hubungan mereka berkembang hingga akhirnya menikah secara diam-diam pada 3 Maret 1962 di Jakarta, di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang sulit dan kontroversi karena Soekarno sudah memiliki beberapa istri sebelumnya.
Pernikahan ini awalnya hanya diketahui oleh teman dekat dan dokter pribadi Soekarno. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang putri bernama Kartika Sari Dewi Soekarno yang lahir di Tokyo pada 11 Maret 1967.
Ratna Sari Dewi juga dikenal sebagai sosok yang mendukung karir Soekarno dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Setelah masa Soekarno, Dewi kembali ke Jepang dan terlibat dalam dunia bisnis serta politik, termasuk mendirikan partai perlindungan hewan di Jepang dan melepaskan kewarganegaraan Indonesia.
Hubungan mereka juga sempat diuji pada masa-masa sulit seperti peristiwa G30S 1965, di mana Dewi adalah satu-satunya istri Soekarno yang sempat mengunjungi suaminya saat di Halim. **