Penulis: Wibisono | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, MOJOKERTO – Tutik Suryaningdyah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, mwengumumkan penutupan enam lokasi pasar hewan di Mojokerto, Jawa Timur.
Ke enam pasar hewan itu ada di desa Pandanarum, Ngerame, Pohjejer, Mojodadi, Berat Kulon dan Karangdieng.
Pada pintu gerbang pasar hewan Pandanarum, misalnya, disana dipasangfbanner spanduk bertuliskan: Pemberitahuan, penetapan sementara opersional pasar hewan se-Kabupaten Mojokerto mulai 15-28 Januari 2025.
Sebagai upaya kewaspadaan dini peningkatan kasus penyakit hewan menular strategis (PHMS) dna mengantisipasi penyebaran wabah PMK di Kabupaten Mojokerto.
Keputusan ini diambil berdasarkan Surat Edaran dari Menteri Pertanian, mengingat pasar hewan merupakan salah satu tempat potensial penularan penyakit.
Ia menjelaskan bahwa penutupan ini berlangsung selama 14 hari, dari tanggal 15 hingga 28 Januari 2025, sebagai langkah untuk menanggulangi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah menginfeksi 357 ekor sapi di daerah tersebut.
Keputusan ini diambil berdasarkan Surat Edaran dari Menteri Pertanian, mengingat pasar hewan merupakan salah satu tempat potensial penularan penyakit.
Data dari Disperta Kabupaten Mojokerto, jumlah sapi terpapar PMK mencapai 357 per 16 Januari 2025. Dari jumlah tersebut, 18 ekor mati, 14 ekor dipotong paksa, 302 ekor sembuh dan 17 ekor masih sakit.
Penutupan sementara ini, semata-mata untuk mengurangi penyebaran penyakit PMK yang saat tengah semakin meningkat di wilayah Mojokerto. **