Penulis: Wibisono | Editor: Yobie Hadiwijaya
PONOROGO, SWARAJOMBANG.COM-Avan Ferdiansyah Hilmi, pelajar SMAN 1 Ponorogo. Anak penjual es keliling warga Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo itu berhasil masuk ke Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Laki-laki kelahiran Ponorogo, 6 April 2006 itu tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya saat mengetahui lolos SNBP. Apalagi sedari awal, ia bercita-cita menempuh pendidikan di ITB.
“Kampus impian saya semenjak kelas X (kelas 1 SMA) itu ITB. Saya dari awal menanamkan ke diri saya bahwa saya harus bisa SNBP, jadi saya nge-push nilai harian selama di SMA, sama ikut-ikutan lomba yang diadakan ITB,” katanya saat ditemui di kediamannya, Selasa (8/7/2025).
Anak sulung pasangan Eko Yudianto dan Umi Latifah ini pun menceritakan ihwal jurusan kuliah yang akan ditempuh. Saat di SMA ia pernah mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang kebumian.
“Kebetulan saya pengen kuliah itu ambil jurusan yang sama seperti bidang yang saya ikuti di SMA,” ungkapnya.
Di rumahnya berukuran 6×10 meter persegi itu, ada lebih 100-an piala yang berjajar. Termasuk medali dan sertifikat penghargaan berbagai lomba juga disimpan dengan rapi.
Piala itu ia peroleh sejak kelas 2 SD hingga jenjang SMA. Lomba yang ia ikuti itu diadakan oleh pihak swasta, sekolah, hingga perguruan tinggi. Bahkan ia juga mengikuti berbagai lomba tingkat provinsi dan nasional.
“Tujuan awalnya memang untuk melatih keberanian saja, lama-lama menjadi siap untuk mengikuti lomba-lomba resmi yang diadakan sekolah, lalu tingkat provinsi maupun nasional,” jelasnya.
Avan pun mengakui jika tidak pernah mengikuti les privat. Selama ini ia belajar di rumahnya secara mandiri.
Sementara itu dari sekolahnya, ia tak sendiri yang dinyatakan lolos SNBP masuk ITB. Ada satu rekan seangkatan yang sama-sama masuk Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian ITB.
Di kesempatan yang sama, ayah Avan, Eko Yudianto mengungkapkan, jika biaya uang kuliah tunggal (UKT) di ITB cukup tinggi. Karenanya ia mendorong putranya agar meningkatkan prestasi agar mendapat Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).
“UKTnya ya memang mahal, yang bersangkutan itu berupaya untuk mengajukan program KIP-K dan ini masih proses. Saya konfirmasi ke pihak ITB dan mereka meminta kami untuk menunggu dulu,” jelasnya.
Seperti diketahui, Avan Ferdiansyah Hilmi merupakan putra pertama dari dua bersaudara. Avan sebelumnya menempuh pendidikan di SDN Mangkujayan, lalu SMPN 1 Ponorogo dan SMAN 1 Ponorogo.***