Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
BENGKULU, SWARAJOMBANG.COM- Kejaksaan Negeri (Kejari) Kaur, Bengkulu, telah menahan empat pejabat di Sekretariat DPRD Kabupaten Kaur yang diduga melakukan korupsi sebesar Rp 11 miliar melalui skema perjalanan dinas fiktif pada tahun anggaran 2023.
Kepala Kejari Kaur, Pofrizal, didampingi Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus), Bobby M. Ali Akbar, menyatakan bahwa para tersangka terbukti melawan hukum dengan modus membuat perjalanan dinas fiktif.
Keempat tersangka korupsi perjalanan dinas fiktif di DPRD Kaur ditangkap dan langsung ditahan oleh Kejaksaan Negeri Kaur pada Selasa, 20 Mei 2025. Setelah penetapan tersangka pada hari tersebut, keempatnya langsung menjalani penahanan selama 20 hari ke depan di Rutan Kelas II B Manna, Bengkulu Selatan.
Keempat pejabat sekretariat DPRD Kaur ditahan akibat korupsi perjalanan dinas fiktif adalah:
- ARS, mantan Sekretaris DPRD (Sekwan) yang juga pengguna anggaran
- RO, mantan Kepala Bagian Humas
- AP, mantan Kepala Bagian Umum
- HLM, Kepala Sub Bagian HLM di Sekretariat DPRD Kaur
Modus operandi kejahatan ini melibatkan pendirian agen perjalanan yang sengaja dibuat untuk menerbitkan invoice fiktif. Nama-nama staf dan honorer DPRD dipakai tanpa mereka benar-benar melakukan perjalanan dinas, sehingga uang negara miliaran rupiah menguap.
Penyelidikan mengungkap bahwa dana perjalanan dinas yang seharusnya digunakan untuk kegiatan resmi justru disalahgunakan melalui dokumen palsu.
Kerugian negara yang diakibatkan oleh praktik ini mencapai Rp 11 miliar dari total anggaran perjalanan dinas sekitar Rp 21 miliar.
Kejari Kaur juga berhasil mengamankan sejumlah dana sekitar Rp 5,3 miliar yang dikembalikan oleh para tersangka dan pihak lain terkait kasus ini. Selain penahanan, penyidik juga menyita sekitar 60 bundel dokumen dan alat elektronik dari Sekretariat DPRD sebagai barang bukti.
Para tersangka dijerat dengan Pasal-pasal dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan KUHP, dan saat ini menjalani penahanan selama 20 hari ke depan di Rutan Kelas II B Manna, Bengkulu.
Ugal-ugalanPenyidikan masih berlangsung dengan pemanggilan saksi-saksi terkait untuk mengungkap keterlibatan pihak lain yang menikmati uang negara tersebut.
Singkatnya, kasus ini merupakan korupsi besar yang melibatkan pejabat DPRD Kaur dengan modus perjalanan dinas fiktif yang merugikan negara hingga Rp 11 miliar. Kejari Kaur telah menahan empat pejabat dan terus mengusut tuntas kasus ini. **