Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
LAMTENG, SWARAJOMBANG.COM- Kericuhan hebat pecah di Kampung Gunungagung, Kecamatan Terusannunyai, Lampung Tengah, Sabtu pagi, 17 Mei 2025, saat rumah Sukardi SE, Kepala Kampung sekaligus Pj kepala desa dibakar massa diduga akibat penyelewengan bansos.
Dari data Polres Lampung Tengah tercatat ada 3 bangunan dibakar massa, yaitu 2 rumah dan 1 ruko. Selain itu, 15 kendaraan bermotor juga dibakar dan dirusak. Terdiri dari 4 sepeda motor yang dibakar, 1 sepeda motor dirusak, 3 mobil dibakar, 5 mobil dirusak, dan 2 mobil dimasukkan ke dalam kolam.
Semua rumah, ruko, dan kendaraan tersebut merupakan milik Kepala Kampung setempat yang menjadi sasaran massa
Perkelahian tersebut dipicu oleh perselisihan yang bermula di media sosial terkait isu dugaan penyelewengan bantuan sosial (bansos) beras yang menyeret nama Kepala Kampung Gunungagung SKR.
Komentar korban di TikTok dianggap tidak pantas oleh pelaku, yang kemudian berujung pada duel di Pasar Bandar Agung dan penikaman yang menyebabkan Surya meninggal dunia.
Kerusuhan ini bermula dari pertikaian antara dua warga, Surya (S) dan Agus Sadewo (D), yang berujung pada penusukan Surya hingga tewas.
Kematian Surya memicu kemarahan warga. Mereka kemudian berkumpul dan menyerang rumah Kepala Kampung SKR. Massa yang emosi membakar rumah tersebut, termasuk gudang yang diduga tempat penimbunan bahan bakar minyak (BBM), serta beberapa kendaraan di sekitar rumah.
Kerusuhan ini melibatkan ratusan hingga ribuan orang dari kampung sekitar yang ikut berdatangan. Aparat kepolisian dan TNI segera turun tangan untuk mengamankan situasi dan mengevakuasi keluarga Kepala Kampung agar tidak terjadi korban lebih lanjut.
Pelaku penusukan, Agus Sadewo, yang merupakan kerabat Kepala Kampung, telah diamankan oleh polisi dan sedang diperiksa intensif. Kondisi di Kampung Gunungagung kini mulai kondusif meski aparat masih berjaga-jaga untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Pada hari Minggu, polres Lampung Tengah melakukan Pra-rekonstruksi kasus penusukan yang memicu kerusuhan dan pembakaran rumah Kepala Kampung di Kampung Gunungagung, Lampung Tengah, dilaksanakan pada Minggu, 18 Mei 2025, dan dikonfirmasi oleh kepolisian pada Senin pagi, 19 Mei 2025.
Dalam pra-rekonstruksi tersebut, tersangka Agus Sadewo memperagakan 22 adegan yang menggambarkan kronologi penikaman di Pasar Bandar Agung yang terjadi pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Dari Medsos
Perselisihan bermula dari perdebatan di media sosial TikTok terkait dugaan penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) beras yang melibatkan Kepala Kampung Gunungagung berinisial SKR. Korban bernama Surya (S) mengomentari isu tersebut, yang dianggap tidak pantas oleh pelaku Agus Sadewo (D), yang merupakan kerabat Kepala Kampung.
Pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB, pelaku dan korban bertemu secara kebetulan di Pasar Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nyunyai. Pertemuan ini memicu pertengkaran yang berujung pada penusukan oleh Agus Sadewo terhadap Surya. Surya mengalami luka tusukan yang menyebabkan kematiannya.
Keluarga korban yang tidak terima atas kematian Surya kemudian mencari pelaku. Meski pelaku sudah diamankan oleh aparat kepolisian, massa yang emosi tidak menemukan pelaku, sehingga melampiaskan amarah dengan menyerang dan membakar rumah Kepala Kampung SKR beserta beberapa rumah lain, ruko, dan kendaraan yang berada di sekitar lokasi.
Ratusan hingga ribuan massa dari kampung sekitar ikut serta dalam kerusuhan yang menyebabkan dua rumah hangus terbakar, satu ruko dirusak, dan sejumlah kendaraan roda dua dan empat ikut dibakar.
Aparat gabungan dari Polri dan TNI segera turun tangan untuk mengendalikan situasi, mengevakuasi keluarga Kepala Kampung, serta menjaga keamanan di lokasi.
Pelaku penusukan Agus Sadewo telah diamankan dan ditahan di Mapolres Lampung Tengah untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Insiden ini juga memicu penyelidikan lebih lanjut oleh Polres Lampung Tengah terkait dugaan penyalahgunaan bantuan sosial beras oleh Kepala Kampung Gunungagung.
Singkatnya, kerusuhan ini berawal dari perselisihan di media sosial soal dugaan korupsi bansos, yang berlanjut ke perkelahian dan pembunuhan di pasar, lalu memicu amukan massa yang membakar rumah Kepala Kampung dan fasilitas lainnya di Kampung Gunungagung.**