Penulis: Wibisono | Editor: Priyo Suwarno
JOMBANG, SWARAJOMBANG.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang membuka program “Pendopo Milik Rakyat, Abah untuk Semua” sebagai bagian dari rangkaian 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jombang, Warsubi dan Salmanuddin Yazid. Program ini bertujuan menghadirkan ruang terbuka dan wadah bagi masyarakat untuk berinteraksi, berdiskusi, dan mendapatkan pelayanan publik secara lebih dekat dan merata.
Dengan kolaborasi yang apik dari beberapa OPD, acara ini dipastikan akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi anak-anak sekolah. Siswa dan sisi sekolah (TK, SD, SMP dan SMA) ingin mengunjungi pendopo akan dikoordinir oleh Dikbud, jadi tunggu saja giliran sekolah adik-adik ya.
Setiap hari Sabtu, pendopo menjadi ruang terbuka untuk pelajar yang ingin mengunjungi dan merasakan keseruan acara ini. Jadi, siap-siap untuk mengunjungi Pendopo dan menjadi bagian dari kebersamaan masyarakat Jombang, demikian unggahan akun instagram@info_seputar_jombang.
Operasi program “Pendopo Milik Rakyat, Abah untuk Semua” di Kabupaten Jombang berjalan dengan menghadirkan Pendopo sebagai ruang terbuka dan tempat interaksi langsung antara Bupati, Wakil Bupati, dan masyarakat.
Pendopo ini digunakan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat, seperti pertemuan, sosialisasi program, open house, dan dialog publik yang dilakukan secara rutin untuk mempererat komunikasi dan pelayanan publik lebih dekat.
Pendopo juga menjadi tempat pelaksanaan rangkaian acara yang meriah dan menyenangkan dalam rangka memperingati 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jombang, dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat luas secara partisipatif. Contohnya, Pendopo digunakan untuk open house saat Idul Fitri, di mana masyarakat dapat langsung bersilaturahmi dan berdialog dengan Bupati dan Wakil Bupati secara informal.
Secara operasional, program ini menekankan keterbukaan, keterlibatan masyarakat, dan pelayanan terpadu yang terarah. Pendamping sosial dan aparat terkait juga dilibatkan untuk menyamakan frekuensi dan koordinasi dalam menjalankan program prioritas pemerintah, menggunakan data tunggal ekonomi nasional sebagai pedoman agar pelayanan dan program dapat tepat sasaran dan berkelanjutan.
Dengan demikian, operasional Pendopo sebagai program pelayanan publik dan ruang interaksi masyarakat dilakukan melalui kegiatan tatap muka, sosialisasi, open house, dan koordinasi lintas sektor yang terintegrasi dan berkelanjutan, menjadikan Pendopo sebagai pusat pelayanan dan komunikasi yang inklusif bagi seluruh masyarakat Jombang.
Program ini juga menjadi simbol keterbukaan dan pelayanan yang inklusif dari Pemkab Jombang kepada seluruh lapisan masyarakat, dengan Bupati Warsubi-yang akrab disapa Abah-menjadi figur sentral yang dekat dengan rakyat. Pendopo ini diharapkan menjadi tempat yang representatif untuk berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari musyawarah, pertemuan warga, hingga penyuluhan.
Selain itu, Pemkab Jombang di bawah kepemimpinan Abah juga menginisiasi berbagai program strategis lain seperti Sekolah Rakyat dari jenjang SD hingga SMA dan rencana pendirian kampus unggulan di Wonosalam, guna meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Dengan demikian, program “Pendopo Milik Rakyat, Abah untuk Semua” merupakan bagian dari upaya Pemkab Jombang dalam mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan yang lebih dekat dan partisipatif. **