Penulis: Wibisono | Editor: Priyo Suwarno
JOMBANG, SWARAJOMBANG.COM- Pengurus Pondok Pesantren Gadingmangu, Perak, Jombang dalam rangka mudik Lebaran memulangkan sebanyak 2000 santri dan santriwatri ke wilayah Jabodetabek dan serta Bandung dan sekitarnya, menggunakan bus dan kereta api.
Totok Raharjo, pengurus Pondok Pesantren Gadingmangu, bahwa pada hari Rabu 19 Maret 2025, sedikitnya 200o-3000 santri, menggunakan 20 unit bus berangkat dari pondok Gadingmangu, Perak, Jombang menuju ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan kawasan Jabodetabek.
Untuk wilayah Jawa Bandung dan sekitarnya, pihak pondok telah bekerja sama dengan KAI, pada hari ini mendapatkan sebanyak dua gerbong, demikian penjelasan Totok seperti diunggah dalam video Instagram@jombanginformasi_, Rabu 19 Maret 2024.
Dia menambahkan bahwa setiap bus disiapkan koodinator yang mengtaur kepulangan santri, di lokasi tiba di wilayah masing-masing-masing juga disiapkan petugas penjemputan. Inilah suasana ritual tahunan bagi sekitar 3.500 santri yang mondok di Pondok Pesantren Gadingmangu, Perak.
Disebutkan bahwa seluruh santri mulai libur 19 Maret 2025, dan mereka akan kembali aktif belajar pada tanggal 14 April 2025.
Pondok Pesantren Gadingmangu adalah salah satu pusat pendidikan Islam terbesar di Indonesia, terletak di Desa Gadingmangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Berikut adalah informasi lengkap tentang pondok pesantren ini.
Pondok ini berdiri sejak 1952 oleh H. Bey Prawironoto (Kepala Desa saat itu), bersama H. M. Ridwan, H. Nurhasan, dan H. Nur Hadi.
Berlokasi di rumah pendiri, H. Bey Prawironoto, dengan sistem pembelajaran tradisional seperti sorogan dan bandongan. Pondok Pesantren GUPPI (Gabungan Pembaharuan dan Pendidikan Islam), kemudian berganti nama menjadi Pondok Pesantren Gadingmangu pada tahun 1993.
Pondok ini memiliki dedung asrama putra dan putri, Aula, wisma tamu, dapur umum, Masjid Baitul Antiq dan Masjid Luhur Nurhasan yang terkenal dengan menaranya. Lapangan olahraga seperti basket dan sepak bola. Pusat kegiatan siswa serta pujasera.
Dalam menyelenggarakan pendidikan pondok ini menggabungkan pendidikan agama Islam dengan pendidikan formal sejak tahun 1982 melalui SMP, SMA, dan SMK Budi Utomo yang dikelola Yayasan Budi Utomo sejak 1996.
Kurikulum meliputi kelas dasar, bacaan Al-Qur’an, pegon (Arab Melayu), tafsir Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta kutubusittah. Metode pembelajaran mencakup santri reguler dan santri bersekolah formal.
Saat ini terdapat sekitar 3.500 santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, terdiri dari 1.950 santri putra dan 1.550 santri putri. **