Penulis: Mulawarman | Editor: Priyo Suwarno
NUNUKAN, SWARAJOMBANG.COM – Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonzipur 8/SMG Pos Gabma Long Midang bersama masyarakat desa Long Midang, kecamatan Krayan, kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berkolaborasi mengolah garam gunung Krayan, salah satu potensi sumber daya alam yang melimpah di wilayah perbatasan RI-Malaysia.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Wakil Komandan Satgas (Wadansatgas) Yonzipur 8/SMG, Kapten Czi Aryo, yang melihat peluang usaha dan potensi ekonomi dari sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut.
Kapten Czi Aryo menjelaskan bahwa ide ini muncul setelah melihat potensi besar garam gunung Krayan yang memiliki kualitas unik dan cita rasa khas.
“Kami melihat bahwa garam gunung Krayan memiliki potensi besar untuk ditingkatkan dan dikembangkan. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, produk ini juga berpotensi untuk dipasarkan ke wilayah yang lebih luas karena memiliki nilai story dan kualitas yang baik,” ujarnya.

Dalam upaya mewujudkan ide tersebut, Kapten Czi Aryo berkoordinasi dengan Dan SSK 1 Lettu Czi Indra, Danpos Longmidang Sertu Asis serta tokoh masyarakat Desa Long Midang.
Sinergi antara TNI dan masyarakat ini menghasilkan kerja sama yang solid dalam proses pengolahan garam gunung Krayan. Masyarakat setempat memiliki pengetahuan dan pengalaman tradisional dalam mengolah garam, sementara Satgas Pamtas Yonzipur 8/SMG memberikan dukungan teknis dan logistik serta teknik dalam pengolahan yang baik agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas garam yang di peroleh.
Proses pengolahan garam gunung Krayan dilakukan secara tradisional, menjaga kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat, tetapi juga melestarikan budaya dan tradisi lokal serta merupakan wisata lokal yang menarik di Krayan.
Keunggulan Garam Krayan

Garam gunung dari Krayan, Nunukan, memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya unik dan bernilai tinggi. Berikut adalah beberapa aspek penting mengenai garam ini:
Garam gunung Krayan mengandung berbagai mineral penting, termasuk natrium (Na), kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan yodium (I). Penelitian menunjukkan bahwa garam ini memiliki kadar yodium yang tinggi, menjadikannya lebih sehat dibandingkan garam biasa.
Selain itu, komposisi mineralnya juga mencakup unsur-unsur seperti tembaga (Cu), seng (Zn), dan besi (Fe), yang bermanfaat bagi kesehatan.
Garam gunung Krayan dikenal memiliki cita rasa yang lebih enak dibandingkan garam laut. Rasa ini dihasilkan dari proses tradisional pembuatan garam yang melibatkan pemasakan air asin dari sumur selama berjam-jam hingga membentuk kristal. Proses ini tidak hanya menjaga rasa asli tetapi juga memberikan karakteristik unik pada garam tersebut.
Produksi garam di Krayan dilakukan secara tradisional oleh masyarakat setempat, yang telah mengelola sumur air asin ini secara turun-temurun. Masyarakat Lundayeh, sebagai pengelola utama, telah memanfaatkan sumber daya ini sejak lama, menjadikan produksi garam sebagai bagian penting dari budaya dan ekonomi lokal.
Garam gunung Krayan tidak hanya digunakan untuk konsumsi lokal tetapi juga diekspor ke Malaysia, memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat setempat. Dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan garam laut, produk ini memiliki potensi sebagai komoditas strategis. Pemerintah daerah juga mendukung pengembangan industri garam ini dengan alokasi dana untuk fasilitas produksi.
Selain penggunaannya dalam makanan, garam gunung juga dipercaya memiliki khasiat penyembuhan untuk berbagai penyakit seperti diabetes dan hipertensi. Hal ini menambah nilai tambah bagi konsumen yang mencari alternatif sehat dalam diet.
Secara keseluruhan, garam gunung Krayan merupakan produk yang kaya akan mineral, memiliki rasa superior, dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat lokal, dan menawarkan potensi ekonomi yang signifikan. **