Penulis: Wibisono | Editor: Priyo Suwarno
MAGETAN, SWARAJOMBANG.COM- Dalam sejarah pengadilan, baru kali ada ratusan pedagang sayur keliling beramai-rami melakukan aksi mendukung rekannya bernama Sumarno yang berpekara di PN Magetan, Jawa Timur, saat menghadapi gugatan perdata Rp 500 juta yang diajukan oleh Bitner Sianturi pemilik warung sayur.
Peristiwa ini terjadi 6 Februari 2025, massa penjual sayur keliling menggunakan mobil dan sepeda motor tanpa membawa sayuran memadati Pengadilan Negeri (PN) Magetan, mendapat kawalan ketat aparat kepolisian.
Ketua Paguyupan Pedagang Sayur Ethek (Keliling) Lawu, Magetan, Yusuf mengatakan mereka yang hadir saat itu baru seperempat dari total anggota paguyuban berjulah ribuan orang. Mereka menuntut agar gugatan Rp 540 juta terhadap Sumarno dibatalkan.
Gugatan itu diadjukan oleh Bitner Sianturi, warga desa Pesu, Kecamatan Maospati, kabupaten Magetan, Jawa Timur. Dalam surat gugatan berdasarkan sipp.pn-magetan.go.id, ke PN Magetan tertanggal Jumat, 17 Januari 2025. Sidang kasus gugatan Bitner Sianturi dipimpin oleh hakim tunggal, Rintis Chandra.
Pada saat sidang, hakim menyarankan agar ada mediasi damai, namun tidak membuahkan hasil, sehingga sidang akan dilanjutka Rabu pekan depan.
Dalam surat gugatannya itu, Bitner menggugat lima orang masing-masing Gondo (kades Pesu), Mulyono, Yuni Setiawan (ketua BPPD dan RT di desa Pesu)), dan Wiyono merupakan rekan penjual sayur Marno.
Dalam gugatannya itu, Bitner menyatakan bahwa akibat aktivitas pedagang sayur keliling menyebabkan warung sayur miliknya di desa Pesu menjadi sepi, lima tahun terakhir ini dia mengalami kerugian total sebesar Rp 540 juta.
Sebelumnya muncul video viral, saat Bitner memarahi Sumarno (pedagang sayur keliling) menggunakan mobil. Bahkan Bitner mengusir Sumarno agar segera pergi menjauh dari warung dagangannya.
“Gara-gara kamu, daganganku mati lho Pak. Jangan kamu kira kami diam, kamu kira takut! Tunggu di pengadilan, baru tahu kamu namanya keadilan dizolimi,” begitu ujar Binter Sianturi saat mengusir Sumarno. Sumarno diam saja, pergi meninggalkan Bitner dan pembeli yang mengelilingnya. **