Penulis: Yoli Andi Purnomo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, PASURUAN- Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, melaporkan bahwa sebanyak 112 rumah warga rusak, akibat puting beliung menerjang wilayah kecamatan Lekok, kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada hari Minggu, 19 Januari 2025.
Dia menyebutkan sebanyak 112 rumah mengalami kerusakan, termasuk empat bangunan berat seperti bengkel, warung, pos kamling, tempat pelelangan ikan, dan toko ambruk.
Sugeng menjelaskan bahwa kerusakan umumnya terjadi di bagian atap, dengan material seperti asbes dan seng beterbangan akibat angin kencang.
Ia juga menekankan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, dan saat ini warga bersama pihak berwenang sedang melakukan kerja bakti untuk membersihkan puing-puing dan memperbaiki kerusakan
Kepala BPBD itu menambahkan untuk meringatnkan beban penderita, pihak instansinya telah menyalurkan bantuan darurat kepada warga terdampak, termasuk terpal dan paket kebutuhan dasar.
BPBD Kabupaten Pasuruan telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan kepada korban puting beliung, terinci sebagai berikut: 115 terpal untuk penampungan sementara.; 50 paket family kit, yang berisi kebutuhan dasar keluarga; 112 matras untuk tempat tidur.Dari Dinas Sosial, bantuan tambahan berupa:
-
- 360 paket makanan siap saji.
- 124 lembar selimut.
- 91 paket family kit.
- 20 paket sandang anak.
- 89 lembar tenda guling.
- 24 paket kids ware.
- 45 kasur.
Bantuan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang rumahnya rusak akibat bencana, serta untuk mendukung pemulihan pasca bencana di kawasan terdampak seperti di Kecamatan Lekok dan Nguling
Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di masa mendatang
Disasar angin puting beliung, menyebabkan 70 rumah dan bangunan di wilayah kecamatan Lekok, kabupaten Pasuruan, berantakan.
Peristiwa ini terjadi Sabtu 19 Januari 2025, sekitar pukul 16.30 WIB. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan signifikan, dengan laporan menyebutkan bahwa puluhan rumah di beberapa desa, termasuk desa Tambaklekok, Semedusari, Wates, dan Jatisari, mengalami kerusakan parah. **