Penulis: Khristina A Kencana Kheng | Editor: Hadi S Purwanto
PONTIANAK, SWARAJOMBANG.COM – Begitu Anda masuk kota Pontianak, Kalimantan Barat, 7 diantara 10 orang tahu dimana Warung Kopi Ashiang yang melegenda itu. Warung kopi yang berdiri sejak 1958 itu terkenal dengan kopi robusta yang kuat dan pelayanan unik dari pemiliknya, Yohanes Fendi, yang sering meracik kopi tanpa baju alias bertelanjang dada.
Warung itu terletak di Jl. Merapi diantara deretan warung makan dan toko-toko kelontong. Setiap hari warung penuh-sesak, nyaris tidak ada meja kosong. Warung yang buka mulai pukul 03.00 hingga 17.00 WIB itu bisa melayani 700 hingga 1.000 gelas kopi per hari, dengan harga mulai Rp7.000 per gelas.
Warung Kopi Ashiang juga menyediakan berbagai macam penganan tradisional seperti kue cucur, gamat, talam srikaya dan lain-lain. Harga? Sangat bersahabat di kantong kelas menengah-bawah. Kami ngopi bertiga dengan menyantap beberapa penganan, hanya Rp50.000-an saja.
Anda boleh tanya beragam jenis minuman kopi. Mulai dari kopi kosong (O) alias kopi hitam, kopi susu, es kopi dan semacamnya tersedia. Cuma warung itu sengaja tidak menyediakan internet alias wifi.
Warung Kopi Ashiang memang bukan warung kopi kekinian alias sejenis café, tapi warung tradisional yang terus dipertahankan sampai sekarang.
Pengunjung yang begitu ramai, tak tampak yang bermain HP seperti di warung kekinian atau café-café. Mereka tampak menikmati kopi sambil mengobrol.
Meskipun banyak warung kekinian atau kafe bermunculan, Warung Kopi Asiang tetap menjadi pilihan utama warga dan wisatawan luar kota lantaran memiliki cita rasa kopiyang autentik dan suasana yang akrab.
“Kami mempertahankan otentifikasi warkop sebagai tempat ngobrol dan saling berinteraksi,” kata Wandi, salah seorang anak Yohanes Fendi, pemilik Warung Kopi Asiang.
Tidak hanya rasa kopinya yang nikmat dan suasana warung yang bersahabat, gaya sang pemilik Warkop yakni Yohanes Fendi juga unik. Saat meracik kopi, ia kerap tidak mengenakan baju alias bertelanjang dada.
Tampaknya pengunjung juga terhibur dengan gaya Fendi yang unik itu. Dengan keringat yang membasahi tubuhnya, dengan asyik dia meracik kopi buat pengunjung.
Wandi mengatakan, Warung Kopi Asiang masih eksis hingga saat ini karena menjual cita rasa kopi khas sehingga mempertahankan para pelanggan setianya meskipun banyak bermunculan warung kopi baru dan café kekinian.
Ditambahkan, menjaga kualitas cita rasa kopi adalah yang utama. Oleh sebab itu, warungnya tidak pernah sepi dari pengunjung.
Jika Anda pecinta atau penikmat kopi dan pergi ke Pontianak, rasanya berdosa jika tidak mampir dan mencicipi kopi di Warung Kopi Ashiang yang melegenda itu.