Oleh Anwar Hudijono
Setelah meluluhlantakkan Gaza hingga seperti buah ciplukan kelindas kebo, kini Israel sedang pasang perangkap.
Apa itu? Agar Lebanon, Syuriah, Yordania, Irak dan Iran menyerangnya. Sehingga menjadi dalih untuk menyerang balik dan mencaplok wilayah masing-masing seperti kejadian Perang Arab-Israel 1967 dan 1972.
Perluasan wilayah adalah obsesi Israel. Mereka yakin bahwa Tanah Perjanjian itu meliputi Sungai Tigris di Irak dan Sungai Mesir. Meliputi sejumlah negara Syam dalam konsep peta zaman dulu yaitu Palestina, Yordania, Suriah, Lebanon, Irak.
Peuasan wilayah juga bagian dari skenario ketika Israel mau menjadi Pax Judaica. Sebab dengan luas wilayah sekarang dinilai tak pantas menjadi sebuah imperium. Pax Britanica atau imperium Inggris pun harus ditambah menjadi Britania Raya. Pax Americana memiliki wilayah terluas ketiga di dunia
Pax Judaica adalah tujuan akhir pembentukan negara Israel Raya. Berdasar nubuat yang mereka yakini Israel akan memimpin dunia dengan dipimpin Mesiah atau Al Masih atau Kristos.
Bagi umat Islam Mesiah adalah Isa yang saat ini diangkat oleh Allah di suatu tempat gaib. Akan diturunkan lagi menjelang kiamat dengan misi membunuh Al Masih Palsu atau Al Masih ad Dajjal. Dan akan menjadi saksi bahwa dia tak pernah menyatakan dirinya tuhan dan minta disembah.
Sedang bagi umat Kristen Kristos itu Yesus yang datang sebagai Tuhan sekaligus anak tuhan.
Mesiah atau Al Masih yang diyakini Yahudi pada dasarnya Al Masih Ad Dajjal. Perang antara Al Masih Isa bin Maryam melawan Al Masih Ad Dajjal inilah yang disebut Al Malhamah. Dalam perang ini pasti dimenangkan Isa bersama pasukan muslim yang dipimpin Imam Mahdi. Medan pertempurannya di kawasan Palestina.
Akhir hidup Dajjal sendiri, dia akan mencair manakala tahu Isa telah datang.
Nah, apakah perang Gaza ini akan menyulut al malhamah? Rabbi a’lam.
Anwar Hudijono, jurnalis tinggal di Sidoarjo