Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Hadi S Purwanto
BLITAR, SWARAJOMBANG.com – Saat ini tingkat kemiskinan di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 9,57 persen. Angka kemiskinan ekstrem sebesar 1,74 persen. Yang bikin miris ketika realitasnya beberapa orang Indonesia justru bisa masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia. Ini menunjukkan ketimpangan sosial ekonomi masih tinggi.
Untuk menghadapi kondisi demikian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menawarkan solusinya. Yaitu, menggerakkan dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Solusi jitu itu dia tawarkan saat membuka Bazar Blitar Djadoel 2023, di Alun-Alun Kota Blitar, Jawa Timur, pada Sabtu (17/6/2023). Bazar berlangsung 17-21 Juni menandai Bulan Bung Karno.
Menurut dia, tingkat ketimpangan kita masih tinggi. Kalau cita-cita keadilan sosial mau tercapai harus gerakkan UMKM. “Kalau belanja jangan cari hanya yang bermerek apalagi dari impor. Belanjalah dari pengrajin lokal kreator Blitar. Dengan begitu maka distribusi kekayaan bisa berputar di kita semua. Bukan hanya di mereka yang kaya,” ujarnya.
“UMKM adalah pemerata perekonomian bangsa. Maka, dengan menggerakkan UMKM maka ketimpangan ekonomi di Indonesia bisa diatasi,” tegas Mendikbud pada Kabinet Jokowi Jilid Satu ini.
Ditegaskan, industri UMKM dan produk kreatif harus dikuatkan untuk bisa meningkatkan ekonomi Indonesia di masa pemulihan ekonomi. Tidak hanya mengandalkan perusahaan besar, karena 80 persen ada pelaku UMKM. Karena itu harus didorong agar roda ekonomi lancar,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, Kota Blitar dengan julukannya sebagai Kota Bung Karno punya tanggung jawab untuk mengejewantahkan cita-cita luhur Presiden RI ke-1 itu dalam mewujudkan Indonesia makmur dan keadilan sosial.
“Melalui kegiatan Bazar Blitar Djadoel, tiga daulat Bung Karno, yaitu daulat politik, mandiri ekonomi, dan berbudaya dalam kepribadian harus bisa diimplementasi. Oleh sebab itu teruskan apa yang sudah dirintis, yang sudah dimulai, yang sudah terjadi berkat kreativitas warganya dan dorongan pemerintahnya harus terus ditunjukkan,” jelasnya.
Dalam acara pembukaan Bazar Blitar Djadoel, hadir Walikota Blitar Santoso, Sekda Kota Blitar Priyo Suhartono, Pimpinan DPRD, jajaran Forkopimda, OPD dan masyarakat kota Blitar.
Muhadjir terlihat enjoy sekali dalam acara yang kental suasana kerakyatan tersebut. Dia menikmati sajian sendratari Tari Barong Kucingan, Tari Caping, dan nyanyian serta sajian budaya khas Blitar. Dia luruh dalam kegembiraan khalayak ramai dengan pelbagai aktivitas seperti menabuh Kendang Sentul. Melakukan tradisi tampah beras, mencanting kain, dan mengaduk jenang.
Muhadjir juga memborong produk kreatif lokal kaos dengan motif Presiden Pertama RI Soekarno produk dari Chakrawangsa, dan memborong beberapa kain batik khas Blitar. Udeng (ikat kepala) batik khas Blitar tetap dia kenakan sampai tiba di rumah pribadinya di Malang, Sabtu malam.