Penulis: Wibisono | Editor: Hadi S Purwanto
JOMBANG, SWARAJOMBANG.com – Pembangunan pabrik PT Kema Sejahtera di Kecamatan Kabuh, Jombang yang sampai saat ini belum mengantongi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan belum ditutup oleh Satpol PP, semakin mendapat sorotan tajam dari banyak kalangan.
Setelah mendapat kecaman keras dari Aliansi LSM Jombang, kini giliran Ketua DPRD Jombang, H Mas’ud Zuremi angkat bicara.
Melalui aplikasi WhatsApp, Mas’ud Zuremi Ketua DPRD Jombang meminta kepada Pemerintah Kabupaten Jombang serta semua OPD yang membidangi agar menutup kegiatan pembangunan PT Kema Sejahtera di Kabuh.
“Sejak lama saya minta semua proses pembangunan apapun harus sesuai prosedur. Dari mulai perizinan harus sudah selesai termasuk Amndalnya,” ungkap Masud.
Dijelaskan oleh Masud, kalau pembangunan belum mengantongi semua persyaratan yang ada, berarti melanggar Perda . Maka kalau melanggar peraturan harus ditindak.
“Maka saya sebagai Ketua DPRD Jombang meminta kepada Pemerintah dan OPD yang membidangi harus ditutup, atau dibongkar sampai semua urusan dan prosedur aturan Perda dan perundangannya terselesaikan,” ungkap Mas’ud serius.
Seperti diberitakan, meskipun belum mengantongi izin, PT Kema Sejahtera di Kecamatan Kabuh, Jombang sudah melakukan kegiatan.
Sementara itu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dalam hal ini sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda) melakukan pembiaran dan tidak melakukan aksi di lapangan.
Thomson Pranggono AP, Kepala Satpol PP Ketika dikonfirmasi menyatakan akan menyurati dan meminta PT Kema Sejahterah untuk menghentikan kegiatan.
Alih-alih menghentikan kegiatan, sampai saat ini pun surat itu belum diluncurkan.
Mas’ud Zuremi, politisi PKB yang juga Ketua DPRD Jombang ini mengingatkan kepada semua investor harus taat pada hukum.
“Pelanggaran hukum walau perdata bisa saja masuk pidana bila meresahkan dan merugikan masyarakat,” kata Mas’ud.
Apa yang disampaikan oleh Mas’ud bisa saja akan menjadi referensi hukum bagi Aparat Penegak Hukum (APH) dalam kasus PT Kema Sejahtera di Kabuh ini.
Salah satu petani yang tidak bersedia disebutkan namanya saat diwawancarai oleh SWARAJOMBANG.com Minggu (7/1/2023) mengatakan, tanaman padinya tenggelam karena banjir.
“Setelah genangan air surut terlihat tanaman padi saya daunnya layu. Kalaupun tanaman nanti tumbuh hasilnya banyak yang kopong (tanpa isi),” ungkapnya.
Dari pantauan SWARAJOMBANG.com di sekitar lokasi pembangunan pabrik memang terlihat jelas dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan proyek.
Genangan air di lahan sawah pertanian menenggelamkan tanaman padi dan menjebol pematang sawah milik petani.
Anggota Aliansi LSM Jombang, Suhartono menyikapi banjir yang terjadi di lahan pertanian mengatakan, bahwa pemerintah harus turun tangan melindungi para petani.
“Karena musim hujan masih ada, pemerintah harus melakukan mitigasi. Hal ini penting untuk mengantisipasi terjadinya banjir di lahan pertanian sekitar pembangunan pabrik serta mencari penyebab terjadinya banjir,” ujarnya.