swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
No Result
View All Result
Home Nasional

Jawa Timur Alami ‘Bediding’ Jelang Puncak Kemarau

24-06-2025 18:27:52
in Nasional
Jawa Timur Alami ‘Bediding’ Jelang Puncak Kemarau

Bediding akan mulai di Jawa Timur

Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Wibisono | Editor: Yobie Hadiwijawa

MALANG, SWARAJOMBANG.COM-Hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk Jawa Timur, saat ini mengalami suhu dingin atau “bediding”. Fenomena ini akan terjadi hingga jelang puncak kemarau yaitu pada bulan Juli hingga Agustus dan terkadang hingga September.

Berdasarkan penjelasan resmi di laman BMKG, udara dingin tersebut disebabkan adanya perubahan pola angin.

Angin Monsun Australia bertiup menuju Benua Asia melewati Wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia yang memiliki suhu permukaan laut relatif lebih rendah (dingin). Angin Monsun Australia bersifat kering dan sedikit membawa uap air, apalagi pada malam hari di saat suhu mencapai titik minimumnya.

Selanjutnya ia akan mengakibatkan suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia terutama Wilayah Bagian Selatan Khatulistiwa meliputi Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara terasa lebih dingin dari biasanya.

Selain akibat Monsun Australia, fenomena udara dingin juga disebabkan oleh faktor posisi geografis, kondisi topografis, ketinggian wilayah, dan kelembaban udara yg relatif kering. Di sisi lain, pada bulan Juni – Agustus posisi sudut datang dari sinar matahari sedang berada di posisi terjauh dari Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian Selatan Khatulistiwa.

Biasanya, cuaca cerah akan mendominasi hampir di seluruh pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, dan Sulawesi bagian selatan. Angin dominan dari arah timur hingga tenggara membawa massa udara kering dan dingin dari daratan Australia ke Indonesia sehingga kurang mendukung proses pertumbuhan awan hujan.

Hal tersebut secara langsung berdampak pada langit yang lebih cerah sepanjang hari. Kurangnya tutupan awan pada malam hari menyebabkan radiasi panas dari permukaan bumi terpancar ke atmosfer tanpa ada hambatan, mengakibatkan penurunan suhu secara signifikan. Selain itu, angin yang tenang di malam hari menghambat pencampuran udara, sehingga udara dingin akan terperangkap di permukaan bumi.

Bediding berasal dari bahasa Jawa, yang berarti ‘dingin menggigit’. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan suhu udara yang menurun drastis, biasanya terjadi antara bulan Juni hingga Agustus.Penurunan suhu ini bisa sangat ekstrem, terutama di kawasan pegunungan seperti Dieng, Batu, Lembang, hingga wilayah tinggi di Bali seperti Kintamani.Fenomena ini bukan hasil dari gangguan cuaca yang tiba-tiba, melainkan bagian dari siklus tahunan yang terkait erat dengan musim kemarau dan pergerakan angin.Pada saat musim kemarau, langit cenderung cerah karena minimnya tutupan awan.Hal ini menyebabkan panas dari permukaan bumi pada siang hari akan dengan cepat terlepas ke atmosfer saat malam tiba, menyebabkan suhu turun drastis.

Dampak Bediding

Secara meteorologis, bediding disebabkan oleh radiasi termal maksimum.Ketika langit sangat cerah dan tidak tertutup awan, permukaan bumi memancarkan kembali panas yang diterimanya pada siang hari ke angkasa tanpa hambatan.

Proses ini dikenal sebagai radiational cooling. Karena tidak ada awan yang menahan panas, suhu udara di permukaan tanah menjadi sangat rendah pada malam hari.Faktor lain yang memperkuat fenomena ini adalah posisi matahari yang cenderung berada di belahan bumi utara saat pertengahan tahun, sehingga wilayah Indonesia menerima sinar matahari dengan sudut yang lebih miring. Akibatnya, intensitas pemanasan lebih rendah dibandingkan musim hujan..

Meski terkesan sederhana, bediding bisa menimbulkan berbagai dampak yang cukup signifikan.Salah satu yang paling terasa adalah kesehatan masyarakat. Banyak orang, terutama lansia dan anak-anak, mengalami gangguan pernapasan seperti flu, batuk, hingga asma akibat udara yang terlalu dingin.Di beberapa daerah, masyarakat terpaksa menggunakan pakaian berlapis atau selimut tebal bahkan saat beraktivitas pagi hari.Dampak lain yang cukup mencolok terjadi di sektor pertanian. Di kawasan Dieng, misalnya, suhu ekstrem yang bisa mencapai di bawah 5°C menyebabkan embun beku atau yang dikenal dengan “bun upas”.Fenomena ini bisa merusak tanaman sayuran seperti kentang dan kubis karena jaringan tanaman membeku. Para petani pun harus lebih waspada dan sigap untuk mengantisipasi kerugian.Selain itu, fenomena bediding juga berdampak pada sektor pariwisata. Uniknya, suhu dingin justru menarik wisatawan ke beberapa daerah.***


Tags: Alami 'Bediding'headlineJawa TimurPuncak Kemarau
Previous Post

Lembaran Hidup Bung Karno, Putra Sang Fajar, Heroik dan Tragis, Karya Jonar

Next Post

KPK Sita Aset Anggota DPR Anwar Sadad Terkait Korupsi Dana Hibah Jatim

Next Post
KPK Ungkap 21 Tersangka Potong Dana Hibah Pokmas Jatim hingga 20 Persen

KPK Sita Aset Anggota DPR Anwar Sadad Terkait Korupsi Dana Hibah Jatim

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

  • Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Hukum Ijazah Jokowi, Prof Sofian Efendi: Tak Ada Bukti Kuat Ijazah Itu Ada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Polisi Aniaya Sopir Truk di Jombang Berdamai di Mapolres, Propam Tetap Lanjutkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Jombang Serahkan Bantuan Rp. 700 Juta untuk Korban Erupsi Semeru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hacker Diduga Jebol Server Telkomsel, Muncul Penjualan Data Penting di Dark Web

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Logo Simple swarajombang

Redaksi
Pedoman Pemberitaan Media Siber
Kode Etik Jurnalistik

Kontak Kami

PT. Kredo Media Grup
Jl. Gubernur Suryo VII/ L-9, Jombang - 61418
Jawa Timur, Indonesia

Telp. 62-321-3086261
Fax. 62-321-3086261

[email protected]
[email protected]

No Result
View All Result
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI

© 2021 SwaraJombang.com - Design by SwaraJombang StudioSJ.