Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
JAKARTA, SWARAJOMBANG.COM- Belum kelar kasus pembobolan akun X (Twitter) Komisi Pemilihan Umum (KPU), kini muncul infomasi pembobolan baru. Sebuah sumber di lini intelijen siber mengungkap bahwa panel manajemen SIM Telkomsel, yang mengelola ICCID, IMSI, MSISDN, PIN, rencana tarif, APN, dan data penggunaan, telah diretas dan diperdagangkan di forum gelap.
Berdasarkan unggahan dari akun Instagram@merdekasiber, Jumat 30 Mei 2025, menggunakan judul Breaking News, menyebutkan data yang dijual tersebut meliputi:
– Nomor ICCID, IMSI, MSISDN
– Status layanan (aktif, penangguhan, pengujian)
– Detail paket & APN group
– Volume data & histori penggunaan
– Kontrol operasional (suspensi, aktivasi, batch actions)
Penjual mengeklaim akses “real-time” ke ratusan ribu kartu dan menawarkan paket lengkap dengan harga bervariasi di Telegram dan Breached Forums. Hingga saat ini Telkomsel belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Dampak & Risiko
Potensi penyalahgunaan identitas untuk penipuan SMS/telepon (phishing). Intersepsi data komunikasi, riskan bagi pelanggan korporat dan pemerintahan. Gangguan layanan jika hacker memanipulasi status kartu.
Rekomendasi Pengamanan
– Cek ulang registrasi SIM via MyTelkomsel App.
– Ganti PIN/PUK dan aktifkan SIM Lock.
– Pantau akun dan laporan aktivitas di Telkomsel.
Berikut adalah informasi terkait dugaan peretasan atau pembobolan server Telkomsel:
Pada Mei 2025, beredar kabar bahwa server Telkomsel diduga diretas oleh hacker. Data pelanggan yang bocor dikabarkan dijual di dark web dengan akses real-time ke data kartu SIM pelanggan, termasuk informasi seperti ICCID, IMSI, ISDN, status kartu, paket tarif, APN, dan riwayat penggunaan data.
Penjual mengklaim memiliki akses ke ratusan ribu data pelanggan yang ditawarkan di platform Telegram Breached. Hingga kini, Telkomsel belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Bagian Ini yang Ditawarkan
Berikut penjelasan manfaat ICCID, IMSI, dan ISDN dalam teknologi seluler:
- ICCID (Integrated Circuit Card Identifier)
ICCID adalah nomor identifikasi unik yang terdiri dari 19-20 digit yang melekat pada kartu SIM fisik. - Fungsi utama ICCID adalah mengidentifikasi kartu SIM secara global dan unik, sehingga jaringan seluler dapat mengaitkan kartu SIM dengan pengguna atau akun tertentu.
- ICCID digunakan untuk autentikasi jaringan, penagihan, dan penyediaan layanan yang sesuai dengan kartu SIM tersebut.
- ICCID juga membantu dalam pemecahan masalah jaringan dan mendeteksi kloning kartu SIM karena setiap ICCID bersifat unik.
- Selain itu, ICCID memuat informasi tentang produsen kartu, tanggal, dan tempat produksi.
- IMSI (International Mobile Subscriber Identity)
IMSI adalah kode identitas unik yang terkait dengan akun pelanggan di jaringan seluler, bukan dengan kartu fisik seperti ICCID. - IMSI digunakan oleh jaringan untuk mengidentifikasi pelanggan secara logis saat mereka mengakses layanan seluler (meskipun tidak dijelaskan secara detail dalam hasil pencarian, IMSI biasanya digunakan untuk autentikasi pelanggan dan roaming).
- ISDN (Integrated Services Digital Network)
ISDN adalah teknologi jaringan telekomunikasi yang memungkinkan transmisi data digital melalui saluran telepon biasa.
Dalam konteks seluler, ISDN lebih terkait dengan sistem jaringan dan komunikasi digital yang mendukung layanan suara dan data secara simultan (ISDN adalah standar jaringan yang menyediakan layanan telekomunikasi digital).
Singkatnya, ICCID berfungsi sebagai identitas fisik kartu SIM, IMSI sebagai identitas pelanggan dalam jaringan, dan ISDN sebagai teknologi jaringan digital untuk komunikasi suara dan data.
Sebelumnya, pada April 2017, situs resmi Telkomsel juga pernah diretas. Hacker mengubah tampilan website dengan pesan protes terhadap tarif internet Telkomsel yang dianggap mahal, serta menyampaikan keluhan terkait kuota musik dan layanan streaming.
Peretasan tersebut bukan hanya deface (mengubah tampilan), tapi diduga hacker sudah berhasil mengambil alih server web Telkomsel. Telkomsel kemudian meminta maaf dan melakukan perbaikan serta investigasi terhadap insiden ini.
Tercatat 2012 pernah terjadi kasus pembobolan server Telkomsel yang melibatkan pencurian pulsa secara ilegal. Dalam kasus itu, ada dugaan keterlibatan internal Telkomsel, dan penyidik berusaha mengungkap keterlibatan pihak-pihak terkait.
Kesimpulannya, Telkomsel pernah mengalami beberapa insiden peretasan, baik yang menyerang website maupun server internal, dengan dampak mulai dari deface hingga kebocoran data pelanggan yang serius. Kasus terbaru di 2025 menunjukkan bahwa data pelanggan Telkomsel berpotensi dijual di dark web dengan akses real-time ke data kartu SIM.
Perkembangan selanjutnya akan kami laporkan secara berkala. Pengguna Telkomsel juga dapat memantau update di situs resmi Telkomsel. **