Penulis: Saifuddin | Editor: Priyo Suwarno
SURABAYA, SWARAJOMBANG.COM- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, meluncurkan program “1 Kelurahan 1 Ambulans” yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan cepat dan tepat bagi warga Surabaya.
Program ini menyediakan satu ambulans di setiap kelurahan untuk melayani antar-jemput pasien berobat secara gratis, sehingga meminimalkan risiko terlambatnya penanganan medis dalam kondisi darurat.
Program ini diintegrasikan dengan layanan “1 RW 1 tenaga kesehatan (nakes)” agar penanganan kesehatan bisa dilakukan lebih cepat di tingkat RW, dan jika diperlukan rujukan ke fasilitas kesehatan, ambulans kelurahan siap mengantar pasien.
Ambulans yang digunakan berasal dari milik pemerintah kota dan juga swadaya masyarakat, dengan total saat ini sebanyak 208 unit ambulans yang tersebar di 153 kelurahan di Surabaya.
Waktu tanggap (response time) layanan ambulans ini ditargetkan sekitar 15 menit, dan ke depannya diupayakan bisa dipercepat menjadi sekitar 7 menit, seperti layanan mobil pemadam kebakaran.
“Kita tidak ingin warga yang membutuhkan penanganan medis lama menunggu ambulans. Oleh sebab itu, kita luncurkan program 1 Kelurahan 1 Ambulans. Dengan begitu, ambulans bisa semakin cepat menjangkau warga,” tulis Eri pada akun Instagram@erichayadi_, Sabtu 17 Mei 2025.
Program ini juga melibatkan berbagai yayasan/lembaga sosial yang armada ambulansnya dimasukkan ke sistem penanganan; dengan dukungan dari Pemkot Surabaya.
Warga bisa menghubungi 112 untuk mendapatkan layanan ambulans secara gratis. Insya Allah petugas yang sudah terlatih cepat dan tanggap untuk tiba di lokasi hingga mengantar ke rumah sakit.
Ambulans ini juga terintegrasi dengan Command Center 112 yang mengatur pengiriman ambulans terdekat sesuai permintaan warga.
Pemkot Surabaya juga memberikan insentif berupa bantuan biaya bahan bakar sebesar Rp 500 ribu per bulan kepada pemilik ambulans swadaya yang ikut mendukung layanan ini.
Eri Cahyadi berharap dengan program ini, harapan hidup warga Surabaya dapat meningkat dan pelayanan kesehatan di kota menjadi lebih baik dan merata, terutama dalam menghadapi peningkatan kasus penyakit tidak menular seperti serangan jantung, stroke, dan hipertensi. **