Penulis: Jacobus E. Lato | Edityor: Priyo Suwarno
CHINA, SWARAJOMBANG.COM- BYD telah resmi melampaui Tesla dalam produksi dan penjualan mobil listrik pada tahun 2025. Berdasarkan data penjualan kuartal pertama 2025, BYD berhasil mengirimkan 416.399 unit kendaraan listrik, mengungguli Tesla yang mencatatkan penjualan sebanyak 336.681 unit.
BYD adalah singkatan dari “Build Your Dreams,” yang mencerminkan visi perusahaan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui inovasi teknologi. Nama ini secara resmi digunakan oleh perusahaan otomotif asal China tersebut sejak didirikan dan juga dipakai dalam pemasaran globalnya, termasuk di Indonesia.
Keberhasilan ini melanjutkan tren sejak kuartal keempat 2024, di mana BYD mengirimkan 595.413 unit, sementara Tesla hanya 495.570 unit. Ini menandai kali pertama BYD mengalahkan Tesla dalam penjualan kuartalan sejak akhir 2023.
Meskipun Tesla masih sedikit unggul dalam total penjualan tahunan 2024 dengan 1.789.226 unit dibandingkan BYD yang mencapai 1.764.992 unit, tren pertumbuhan BYD sangat kuat dan diperkirakan akan terus berlanjut pada 2025.
Counterpoint Research memprediksi BYD akan menjadi produsen kendaraan listrik bertenaga baterai nomor satu di dunia pada 2025 dengan pangsa pasar global sebesar 15,7 persen, mengalahkan Tesla yang diperkirakan memiliki pangsa pasar 15,3 persen.
Keunggulan BYD tidak hanya berasal dari volume produksi, tetapi juga inovasi teknologi yang signifikan. BYD mengembangkan sistem pengisian daya ultra-cepat 1000 kW yang memungkinkan pengisian baterai untuk menempuh jarak hingga 400 km hanya dalam 5 menit, jauh lebih cepat dibandingkan teknologi Supercharger Tesla.
Selain itu, BYD memanfaatkan teknologi baterai Blade Battery dan integrasi vertikal dalam proses produksinya, yang didukung oleh kebijakan pemerintah China yang kuat. Faktor-faktor ini menjadi kunci dalam keberhasilan BYD menggeser Tesla sebagai raja mobil listrik dunia.
Secara keseluruhan, pencapaian BYD menandai perubahan besar dalam industri otomotif global, dengan produsen asal China ini kini memimpin dalam produksi dan inovasi kendaraan listrik, sekaligus menantang dominasi Tesla yang selama ini menjadi pemimpin pasar.
Strategi utama BYD yang membuat mereka unggul di pasar mobil listrik meliputi beberapa aspek kunci berikut:
1. Integrasi Vertikal dan Kendali Penuh Rantai Produksi
BYD mengendalikan hampir seluruh proses produksi mulai dari baterai, motor listrik, hingga perangkat lunak secara mandiri. Strategi integrasi vertikal ini memungkinkan BYD menekan biaya produksi, meningkatkan efisiensi, dan menjaga kualitas produk secara konsisten.
2. Inovasi Teknologi Baterai Blade Battery
BYD mengembangkan teknologi baterai Blade Battery yang menggunakan kimia lithium besi fosfat (LFP). Baterai ini lebih aman, tahan lama, dan efisien dibandingkan baterai konvensional. Blade Battery memiliki risiko kebakaran yang sangat rendah, umur panjang lebih dari 3.000 siklus pengisian, serta efisiensi ruang dan biaya produksi yang lebih baik. Keunggulan ini menjawab kekhawatiran konsumen terkait keamanan dan performa kendaraan listrik.
3. Diversifikasi Produk dan Adaptasi Pasar
Selain mobil penumpang listrik, BYD juga memproduksi bus listrik dan kendaraan komersial, serta menghadirkan model plug-in hybrid. Strategi ini efektif untuk menjangkau pasar yang infrastruktur pengisian dayanya belum memadai, terutama di negara berkembang.
4. Ekspansi Global dengan Strategi Produksi Lokal
BYD membangun pabrik di berbagai negara seperti Meksiko, Brasil, Turki, dan Hungaria untuk menghindari tarif tinggi dan memperkuat kehadiran di pasar global. Rencana pembangunan pabrik di Jerman juga menunjukkan ambisi BYD untuk masuk ke pasar otomotif utama dunia.
5. Harga Kompetitif dan Efisiensi Skala Produksi
Dengan produksi baterai sendiri dan volume penjualan besar di pasar domestik China yang menjadi tulang punggung bisnisnya, BYD mampu menekan biaya produksi per unit. Hal ini memungkinkan BYD menawarkan mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.
6. Kemitraan Strategis dan Penyesuaian Produk Lokal
BYD menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal di berbagai negara, seperti Bakrie & Brothers di Indonesia, serta menyesuaikan desain dan fitur mobil dengan preferensi konsumen lokal untuk membangun loyalitas pasar.
7. Fokus pada Keberlanjutan dan Energi Hijau
BYD tidak hanya memproduksi kendaraan listrik, tetapi juga mengembangkan solusi energi berkelanjutan seperti panel surya dan sistem penyimpanan energi, serta mengelola daur ulang baterai EV untuk mendukung ekosistem energi hijau.
Secara keseluruhan, kombinasi inovasi teknologi, kontrol penuh atas rantai produksi, diversifikasi produk, ekspansi global yang strategis, harga kompetitif, serta fokus pada keberlanjutan menjadi kunci keberhasilan BYD mengungguli kompetitor di pasar mobil listrik dunia.
BYD memiliki beberapa nama dagang atau merek untuk mobil produksinya, terutama di pasar Indonesia, yang meliputi: BYD Dolphin (hatchback); BYD Atto 3 (SUV); BYD Seal (sedan); BYD M6 (MPV); BYD Sealion 7 (SUV); Denza (sub-brand premium BYD, dengan model utama Denza D9 sebagai MPV listrik premium)
Selain itu, BYD juga memiliki sub-brand premium lain bernama Yangwang yang akan meluncurkan model seperti Yangwang U8L di masa depan.
Jadi, secara garis besar, BYD menggunakan setidaknya dua merek dagang utama untuk mobil listriknya: BYD dan Denza, dengan beberapa model di bawah merek BYD serta sub-brand premium Denza dan Yangwang untuk segmen yang lebih tinggi. **