Penulis: Tanasyafira L. Tirani | Editor: Priyo Suwarno
JAKARTA, SWAJOMBANG.COM- Hingga akhir Mei 2025, jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci telah mencapai sekitar 100 orang lebih, dengan sebagian besar meninggal di Makkah.
Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) menunjukkan bahwa pada tanggal 30 Mei 2025, jumlah jemaah haji yang wafat mencapai 100 orang, dengan lokasi kematian termasuk klinik kesehatan Haji Indonesia di Bandara, Madinah, dan Makkah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan bahwa mayoritas kematian disebabkan oleh serangan jantung dan penyakit bawaan seperti hipertensi dan diabetes.
Mayoritas jemaah yang meninggal adalah lansia (53 persen) dan pria, dengan penyebab kematian dominan adalah penyakit jantung seperti infark miokard akut dan syok kardiogenik, serta stroke. Jemaah dari Embarkasi Solo, Jakarta-Bekasi, dan Surabaya menjadi yang paling banyak meninggal.
Untuk contoh spesifik, enam jemaah asal Lampung meninggal dunia di Makkah, sebagian besar karena sakit seperti gagal ginjal. Pemerintah Indonesia memfasilitasi pelaksanaan badal haji bagi jamaah yang meninggal sebelum melaksanakan wukuf di Arafah, serta pengurusan klaim asuransi jiwa.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Muhammad Zain, yang menyampaikan bahwa pemerintah memastikan pelayanan pemakaman, pelaksanaan badal haji, dan pemenuhan hak-hak jamaah yang meninggal, serta perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan
Secara rinci, daftar nama jamaah haji yang meninggal dapat diakses melalui situs Siskohat Kemenag RI.
Ringkasan:
- Total jamaah haji Indonesia meninggal di Tanah Suci 2025: sekitar 100 orang lebih
- Lokasi kematian utama: Makkah, Madinah, Bandara
- Mayoritas meninggal: lansia dan pria
- Penyebab utama: penyakit jantung, stroke, komplikasi penyakit
- Pemerintah memfasilitasi badal haji dan klaim asuransi
- Data lengkap nama jamaah wafat tersedia di situs resmi Kemenag. **