Penulis: Yoli Andi Purnomo | Editor: Yobie Hadiwijaya
LUMAJANG, SWARAJOMBANG.COM-Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, dipadati ribuan pengunjung yang antusias menyaksikan kemegahan event budaya Segoro Topeng Kaliwungu, Minggu (29/6/2025). Perhelatan tahunan yang tahun ini mengusung tema Mystical of Kaliwungu berhasil menarik perhatian masyarakat dari berbagai daerah.
Sejak pagi, pengunjung mulai memadati kawasan pantai untuk menikmati rangkaian acara yang memadukan atraksi Topeng Kaliwungu dan Jaran Kencak. Penampilan ratusan penari di sepanjang bibir pantai menjadi daya tarik utama dalam event tersebut.
Suasana semakin semarak dengan kehadiran Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Putu Elva Puspa Dewi, yang secara langsung menetapkan Segoro Topeng Kaliwungu sebagai salah satu agenda nasional dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025.
“Event ini luar biasa, melibatkan masyarakat secara masif dan memberikan dampak ekonomi yang nyata. Ini menjadi kekuatan budaya Lumajang yang patut dibanggakan,” ujar Ni Luh dalam sambutannya.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengaku bangga atas tingginya antusiasme masyarakat. Ia berharap event ini dapat terus menjadi magnet wisata tahunan di Lumajang.
“Kami berharap ini menjadi langkah awal untuk membangkitkan pariwisata Lumajang dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” katanya.
Selain menampilkan tarian khas, acara juga dimeriahkan oleh pelaku UMKM yang menjajakan produk lokal. Keramaian pengunjung berdampak langsung pada perputaran ekonomi warga, terutama pedagang makanan, suvenir, hingga jasa parkir.
Warga yang hadir menyambut baik kegiatan ini. Salah seorang pengunjung, Rina (35), mengaku sengaja datang dari luar kota untuk menyaksikan kemeriahan Segoro Topeng Kaliwungu.
“Ini pengalaman pertama saya nonton langsung di tepi pantai, acaranya keren dan meriah. Semoga setiap tahun semakin ramai,” ujarnya.
Dengan jumlah pengunjung yang membludak, event Segoro Topeng Kaliwungu tidak hanya menjadi pelestarian budaya, tetapi juga mampu menggerakkan ekonomi lokal dan meningkatkan daya tarik wisata Pantai Watu Pecak. Pemerintah daerah berharap event ini terus berkembang menjadi ikon budaya dan pariwisata Lumajang.
500 Siswa Penari
Mereka menyajikan Tari Topeng Kaliwungu yang merupakan warisan budaya tak benda asli Kabupaten Lumajang.
Kesenian itu ditampilkan bersama warisan budaya tak benda lainnya yang berasal dari Kabupaten Lumajang, yakni Jaran Kencak.
Tahun ini, jumlah penari Topeng Kaliwungu berjumlah 500 orang, terdiri dari siswa-siswi Sekolah Menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Lumajang.
Dilengkapi dengan empat ekor kuda hias yang lebih dikenal dengan sebutan jaran kencak.
Tahun ini, gerakan tari topeng menceritakan kebangkitan tari topeng kaliwungu yang bukan hanya sekedar ukiran kayu.
Namun, menyimpan denyut nadi kehidupan yang memancarkan daya tarik dan aura.
Sasa, salah satu penari Topeng Kaliwungu mengatakan, awalnya ia dan teman-teman penari lainnya cukup kesulitan untuk menampilkan tari kolosal dengan karakter tari Topeng Kaliwungu.
Sebab, selain ada beberapa gerakan yang diubah, lokasi tampil yang begitu luas dan bersama banyak orang juga membuat para penari perlu melakukan adaptasi.
Ditambah, tekstur pasir pantai yang membuat setiap langkah penari terasa lebih berat dan membutuhkan tenaga ekstra. Apalagi, waktu untuk latihan hanya sebulan.
Meski demikian, Zuniar merasa senang dan bangga bisa jadi salah satu penari yang dipilih untuk menampilkan tarian khas Lumajang di depan ribuan warga.
“Latihannya sebulan kemarin, kira-kira empat kali latihannya itu. kesulitannya tempatnya berpasir kan jadi agak berat, tapi alhamdulillah lancar,” ungkapnya.***