Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Anwar Hudijono
SAMARINDA. SWARAJOMBANG.com – Apresiasi digelarnya rembuk nasional suporter sepakbola juga datang dari Bumi Kalimantan. Pusamania, julukan suporter Pupuk Samarinda (Pusam) menilai kegiatan itu memang penting dilakukan.
“Pusamania menyambut baik acara ini. Ini momen tepat menyamakan persepsi semua stakeholder sepak bola nasional menuju perbaikan sepak bola nasional, terutama pembenahan internal suporter, agar ada persamaan persepsi dengan PSSI dan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora dan Polri,” tutur Presiden Pusamania Tommy Ermanto Pasemah, Rabu (19/10/22).
Dia berpendapat, meski rembuk nasional nantinya akan membahas suporter dan persepakbolaan secara umum, namun poin penting yang harus disuarakan adalah pengusutan tuntas kasus hukum tragedi Kanjuruhan, sesuai asas keadilan dan kemanusiaan.
“Masalah Kanjuruhan harus jadi fokus, agar tetap dikawal dan penyelesaian hukumnya juga serius,” katanya.
Masalah kedua, sambung Tommy, “Kita tunggu hasil pertemuan pihak pemerintah dan FIFA dalam membahas rekomendasi TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta) dan sidang dari komisi disiplin FIFA.”
Hasil pertemuan pemerintah dan FIFA itu, menurutnya, sangat penting. “Apakah sesuai dengan statemen awal untuk memperbaiki sepak bola nasional, termasuk mengaudit dan memperbaiki seluruh fasilitas stadion di Indonesia,” tambahnya.
Dia juga meminta agar suporter menahan diri. “Jangan sampai pergerakan kita yang waktunya tidak tepat, justru membuat FIFA memberi sanksi buat sepak bola kita. Kita tahan diri dulu,” tegasnya.
Intinya, kata Tommy lagi, selamatkan kompetisi yang sudah bergulir. Terlebih Timnas sedang berlaga, dan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 jangan sampai dibatalkan.
Menyangkut masalah KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI serahkan kepada masing-masing votter PSSI. “Kita sebagai suporter sebisa mungkin bisa duduk bersama dengan para votter untuk membicarakan masalah ini,” katanya.
Suporter sepak bola seluruh Indonesia akan berkumpul di Malang untuk melakukan Rembuk Nasional, 23-24 Oktober 2022 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka akan membahas sekitar reposisi dan empowering (pemberdayakan) eksistensi suporter dalam kerangka transformasi persepakbolaan nasional. Acara ini diprakarsai Menko PMK Muhadjir Effendy berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Malang.