Penulis: Wibisono | Editor: Priyo Suwarno
JOMBANG, SWARAJOMBANG.COM- Wakil Bupati Jombang KH Salman Yasid hadiri bersama ribuan warga dari berbagai daerah memadati lapangan Kecamatan Wonosalam, Jombang pada Minggu, 23 Februari 2025, untuk merayakan Festival KenDuren 2025.
Festival KenDuren tahun ini menampilkan 9 tumpeng dati sembilan Desa dan juga tumpeng durian raksasa setinggi hampir 7 meter yang menjadi daya tarik utama. Tumpeng tersebut berisi lebih dari 2.025 durian asli Wonosalam. Juga ada sembilan tumpeng buah-buaha, hasil bumi Wosno salam dari sembilan desa yang dihisai begitu indah.
Wakil Bupati Jombang , KH Salmanuddin Yazid –yang baru dilantik tiga hari lalu– menyatakan bahwa Festival KenDuren merupakan salah satu cara untuk mempromosikan potensi pertanian Wonosalam, khususnya durian, sebagai komoditas unggulan.

Gus Salman –begitu panggilan akrabnya– berharap Festival KenDuren Wonosalam bisa terus menjadi agenda tahunan yang dapat mengangkat potensi pariwisata dan perekonomian warga setempat, sekaligus melestarikan tradisi dan budaya lokal.
Acara ini merupakan puncak dari festival durian tahunan berlangsung dari 17 Januari hingga 1 Juni 2025, dan menampilkan beragam kegiatan menarik, termasuk pawai tumpeng hasil bumi dari sembilan desa di Wonosalam.
Maksud dari pernyataan bahwa KenDuren berlangsung dari 17 Januari hingga 1 Juni 2025 adalah bahwa festival ini memiliki rangkaian acara yang berlangsung selama hampir lima bulan.
Acara puncak, yang diadakan pada 23 Februari 2025, merupakan titik fokus dari festival tersebut, tetapi terdapat berbagai kegiatan menarik yang dimulai sejak pertengahan Januari dan berlanjut hingga awal Juni.

Festival ini dirancang untuk merayakan panen durian dan hasil bumi lainnya, serta sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil pertanian yang melimpah. Selain itu, acara ini juga berfungsi sebagai promosi pariwisata untuk Kecamatan Wonosalam dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat
Festival ini tidak hanya menawarkan kelezatan durian lokal yang terkenal, tetapi juga menyajikan kontes durian, pasar rakyat, dan pameran seni.
Dalam suasana meriah, pengunjung dapat menikmati berbagai atraksi budaya dan kesenian lokal yang menjadi bagian dari festival ini.
KenDuren Wonosalam 2025 menjadi salah satu agenda penting bagi pecinta durian dan wisatawan yang ingin merasakan pengalaman unik dan menikmati keindahan alam serta budaya lokal Wonosalam.

Ketua panitia penyelenggara KenDuren Wonosalam 2025 adalah Agus Darmanto, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Jarak. Ia didampingi oleh Sungkono, Kepala Desa Sambirejo, dan Samuki, Kepala Desa Wonosalam.
Agus Darmanto, Ketua Panitia KenDuren Wonosalam 2025, menyatakan bahwa acara ini melibatkan banyak pihak dan merupakan hasil kerja sama dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
Ia menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan festival ini dan berharap acara tersebut dapat menarik lebih banyak pengunjung serta memperkenalkan keunikan durian Wonosalam kepada masyarakat luas.
Acara
Terdapat beberapa perbedaan antara acara KenDuren Wonosalam tahun ini (2025) dan tahun sebelumnya (2024). Berikut adalah beberapa poin perbedaannya:
Rangkaian Acara: KenDuren 2025 memiliki rangkaian acara yang lebih panjang dan beragam, dimulai dari 17 Januari hingga 1 Juni 2025, sementara tahun lalu mungkin lebih singkat. Tahun ini juga mencakup kegiatan tambahan seperti pameran lukisan dan ekspedisi wisata.
Jumlah Durian yang Dibagikan: Pada KenDuren 2025, sebanyak 2.025 buah durian dibagikan secara gratis kepada pengunjung, menunjukkan peningkatan dalam jumlah durian yang disediakan untuk masyarakat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pawai Tumpeng: Acara tahun ini diawali dengan pawai tumpeng hasil bumi dari sembilan desa di Wonosalam, yang merupakan tradisi yang terus dilestarikan tetapi mungkin memiliki skala lebih besar dibandingkan tahun lalu.
Perayaan dan Tema: KenDuren 2025 menekankan pada aspek syukur atas hasil panen melimpah dan memperkenalkan potensi Jombang, sedangkan tahun lalu mungkin lebih fokus pada perayaan durian itu sendiri tanpa penekanan khusus pada tema syukur.
Secara keseluruhan, KenDuren Wonosalam 2025 menawarkan pengalaman yang lebih kaya dan bervariasi bagi pengunjung dibandingkan dengan tahun sebelumnya. **