Penulis: Saifuddin | Editor: Priyo Suwarno
SIDOARJO, SWARAJOMBANG.COM- Seorang ibu rumah tangga asal Mojokerto menjadi korban gendam saat hendak menaiki bus Trans Jatim Koridor VI dengan rute Sidoarjo–Mojokerto, saat berada di area di terminal Porong, Kabupaten Sidoarjo, Kamis sore, 29 Mei 2029.
Korban bernama Durrah An Nahara (48), warga Dusun Karangpoh, Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Saat itu, ia bersama keluarganya berniat mencoba layanan bus Trans Jatim untuk pertama kalinya.
Saat ditemui di Terminal Mojosari, Durrah menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika ia sedang antre menunggu bus di terminal. Tiba-tiba, seorang pria tidak dikenal menghampirinya dan mengajaknya berbincang.
“Tiba-tiba bapak-bapak ini memukul saya sambil memberi kertas karena katanya nggak jadi naik bus,” katanya, demikian wawancara akun instagram@kabarterdepanmojokerto, mewartakan Jumat 30 Mei 2025.
.
Setelah bus tiba, pria tersebut langsung kabur meninggalkan lokasi. Durrah pun tetap naik ke dalam bus. Namun, sesaat setelah berada di dalam kendaraan, ia baru menyadari bahwa dompetnya telah hilang.
.
“Di dalam tas ada uang 1 juta, kartu identitas, handphone juga ada,” keluhnya. Persitiwa ini terjadi, sesaat sebelum Durrah masuk ke bus Trans Jatim.
Selama ini memang belum pernah ada laporan korban kasus copet dan gendam terjadi di bus umum Trans Jatim secara keseluruhan. Namun, ada beberapa informasi terkait kasus gendam dan copet yang pernah terjadi:
Seorang ibu rumah tangga asal Mojokerto menjadi korban gendam saat hendak menaiki bus Trans Jatim Koridor VI.
Pelaku gendam dengan modus menipu dan mengincar perempuan yang naik bus antar kota dan provinsi di Surabaya berhasil ditangkap. Pelaku ini menyasar traveler perempuan yang naik bus antar kota, termasuk Trans Jatim.
Polres Malang melakukan langkah antisipatif untuk mencegah copet dan gendam dalam bus, termasuk pemasangan imbauan dan pengumuman keamanan.
Kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa copet dan gendam memang pernah terjadi di bus Trans Jatim, tetapi tidak ada data kuantitatif yang menyebutkan berapa kali kasus tersebut terjadi secara keseluruhan.
Selain itu, ada juga laporan terkait vandalisme dan kejahatan lain di armada bus Trans Jatim, namun bukan terkait copet atau gendam.
Jadi, meskipun kasus copet dan gendam pernah terjadi di bus Trans Jatim, data spesifik mengenai jumlah kejadian belum tersedia dari sumber yang ada.
Sejauh ini warga Jatim sangat diuntungkan oleh layanan Trans Jatim jarak pendek, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Madura.**