Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
MEKSIKO, SWARAJOMBANGF.COM- Oarfish, ikan langka terlihat berenang di perairan dangkal di Playa El Quemado di Baja California Sur, Meksiko, 9 Februari 2025. Pada saat ditemukan, ikan berwana putih bersih ini mengeluarkan bunyi kokokan mirip ayam babon: kok….kok…kok.!
Tidak disebutkan siapa yang memegang Oarfish diarahkan kembali ke air laut, saat direkam oleh Robert Hayes. Dalam video tersebut, pria tersebut berusaha mengarahkan ikan kembali ke perairan yang lebih dalam, dengan asumsi bahwa ikan tersebut mungkin terluka.
Hayes menjelaskan bahwa mereka mencoba mengarahkan ikan tersebut ke laut tiga kali, tetapi ikan itu terus kembali ke area dangkal
Penampakan yang tidak biasa ini telah memikat para pengunjung pantai dan penggemar kelautan, karena oarfish biasanya ditemukan di kedalaman mulai dari 650 hingga lebih dari 3.200 kaki dan jarang terlihat hidup di dekat permukaan.
Rekaman yang direkam oleh pengunjung pantai Robert Hayes menunjukkan ikan warna-warni, yang dikenal dengan tubuhnya yang panjang dan pipih serta sirip merahnya yang halus, berenang di dekat pantai.
Hayes menggambarkan pengalamannya, mencatat bahwa ikan tersebut berenang ke arah mereka, mengangkat kepalanya di atas air. Meskipun ada upaya untuk menuntunnya kembali ke perairan yang lebih dalam, ikan oarfish itu berulang kali kembali ke perairan dangkal.
Seorang pengamat mengomentari kelangkaannya, dengan menyatakan, “Mereka hampir tidak pernah terlihat secara langsung,” dan menyatakan keprihatinannya bahwa ikan tersebut mungkin mengalami disorientasi atau sekarat13.
Signifikansi Budaya
Oarfish sering disebut sebagai “ikan kiamat”, sebuah julukan yang berasal dari cerita rakyat yang menyatakan bahwa penampakan makhluk ini dapat menjadi pertanda bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami.
Kepercayaan ini terutama berakar pada budaya Jepang, di mana oarfish dianggap sebagai pertanda malapetaka. Penampakan baru-baru ini mengikuti pola peningkatan perjumpaan dengan oarfish di perairan dangkal, yang menurut para peneliti mungkin terkait dengan perubahan kondisi laut.
Oarfish dapat tumbuh hingga 36 kaki dan memiliki penampilan perak yang khas karena guanin di kulitnya, bukan sisik. Mereka memiliki mulut kecil tanpa gigi, yang diadaptasi untuk menyaring krill dan krustasea dari dalam air57. Yang diamati di Meksiko tampak lebih kecil dari spesimen pada umumnya, yang menambah intrik seputar peristiwa langka ini.
Penampakan ini tidak hanya menyoroti misteri kehidupan laut dalam, tapi juga menjadi pengingat betapa sedikitnya pemahaman kita tentang makhluk yang sulit dipahami ini.
Mengapa Masuk Air Dangkal?
Kemunculan ikan oarfish di perairan dangkal dapat dijelaskan oleh beberapa faktor ilmiah dan ekologi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ikan langka ini mungkin berenang ke air dangkal:
Ikan oarfish biasanya hidup di kedalaman sekitar 200 hingga 1.000 meter di laut. Namun, selama fenomena El Niño, suhu permukaan laut dapat meningkat, sementara kedalaman tempat tinggal mereka menjadi lebih dingin. Hal ini dapat mendorong oarfish untuk mencari perairan dangkal yang lebih hangat demi mengejar plankton yang menjadi makanan mereka.
Ikan oarfish juga diketahui mengambang di dekat permukaan saat mereka sakit atau sekarat. Jika ikan ini mengalami stres atau masalah kesehatan, mereka mungkin akan berusaha untuk menuju ke perairan yang lebih dangkal.
Fenomena upwelling, di mana air dingin dari dasar laut bergerak ke permukaan, dapat membawa nutrisi dan plankton ke area yang lebih dangkal, menarik ikan-ikan seperti oarfish untuk mengikuti sumber makanan tersebut. Selain itu, arus musiman juga dapat mempengaruhi pergerakan ikan ini ke area yang lebih dangkal.
Oarfish sering kali terlihat dalam kelompok atau gelombang, dan penampakan mereka di perairan dangkal mungkin merupakan bagian dari perilaku migrasi atau interaksi sosial.
Meskipun ada banyak mitos yang mengaitkan kemunculan oarfish dengan bencana alam seperti gempa bumi, penelitian menunjukkan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.
Sebaliknya, faktor-faktor lingkungan seperti perubahan suhu air dan ketersediaan makanan lebih berperan dalam perilaku migrasi ikan ini ke perairan dangkal. **