Penulis: Ipong D Cahyono | Editor: Dodo HW
JOMBANG, SWARAJOMBANG.com – Setidaknya sudah dua kali ini nama Wakil Bupati Jombang, Sumrambah dicatut untuk melakukan penipuan.
Kali ini, modus penipuan yang dilakukan dengan cara mengatasnamakan sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Jombang. Setidaknya nama Sekdakab Jombang Agus Purnomo, KH. Cholil Dahlan Ketua MUI Jombang, Wakil Bupati Jombang Sumrambah serta menyebut Kantor Kementerian Agama Bimas Islam Kemenag RI.
Pesan singkat tersebut berisi tentang program penyaluran bantuan yang ditujukan untuk takmir masjid/ musholla yang sudah terdaftar di Kantor Kementerian Agama Bimas Islam Kemenag RI. Kejadian ini tidak hanya sekali, namun sebelumnya juga kasus dengan modus yang sama sempat terjadi pada tahun 2020 hingga 2022.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Jombang, Sumrambah pada Selasa (28/3/2023) melalui akun Instagramnya menghimbau masyarakat untuk tidak menanggapi permintaan oknum, dan memastikan hal tersebut adalah penipuan.
“Saya baru saja mendapat pesan WhatsAapp. Saat ini mulai banyak lagi modus penipuan, dan ini tidak kenal bulan suci Ramadhan. Penipuan yang menyasar kepada takmir masjid/ mushola yang mencatut nama saya untuk memberikan bantuan atau donasi. Bahkan ada teman saya yang terlanjur mentransfer sejumlah uang,” tutur Wabup Sumrambah.
“Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuan tersebut, dan saya pastikan itu adalah penipuan,” tandasnya.
Wabup Sumrambah berpesan, jika ada pihak-pihak yang menggunakan namanya berkaitan dengan bantuan dan hal-hal lainnya, agar menghubunginya.
“Bisa DM saya di Instagram atau menghubungi saya melalui WhatsApp,” tegasnya.
Menanggapi kejadian tersebut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jombang Moch. Agus Djauhari, meminta masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat di lingkup Pemkab Jombang.
Modus penipuan yang mencatut nama sejumlah pejabat ini, menurutnya bisa saja dilakukan dengan memanfaatkan jejaring media sosial (medsos) seperti Whatsapp, Facebook, Instagram dan lainnya.
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku juga nekad menggunakan foto pejabat pada akun WA dan medsosnya dan berbicara seolah sebagai pejabat bersangkutan.
“Dengan maraknya modus penipuan seperti ini saya meminta kepada warga masyarakat untuk berhati-hati dengan iming-iming dan janji dari oknum tersebut. Agar tidak terperdaya, dan tertipu pastikan anda mengkonfirmasi kepada pihak terkait,” tutur Agus Djauhari.
“Kami tegaskan kembali kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah mempercayai apabila ada yang menghubungi dengan mengatasnamakan pejabat atau ASN khususnya di Pemerintahan Kabupaten Jombang dengan tujuan memberikan bantuan sosial. Ada baiknya mengecek terlebih dahulu untuk memastikan apakah itu modus penipuan atau bukan,” tandasnya
“Pemerintah Kabupaten Jombang dalam menyalurkan bantuan sosial dan lainnya melalui surat resmi dan berhubungan langsung dengan instansi atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait. Selain itu, pemberian bantuan sosial juga tidak dipungut biaya apapun,” pungkasnya.