Penulis: Tim SWARAJOMBANG.com | Ediror: Hadi S Purwanto
JOMBANG, SWARAJOMBANG.com – Kebijakan pemerintah soal minyak goreng satu harga tidak ternyata tidak bisa berjalan mulus di pasaran.
Berdasar pantauan SWARAJOMBANG.com, di sejumlah minimarket seperti Alfamart dan Indomart minyak stok ternyata goreng kosong.
Para karyawan itu tidak bisa menjelaskan kapan minyak goreng datang lagi.
“Kalau kita terserah pusat. Disini cuma order barang yang kosong,” tutur Nita, seorang karyawan minimarket.
Beberapa ibu rumah tangga kepada SWARAJOMBANG.com juga menyatakan sulitnya mendapat minyak goreng di pasaran.
Kalau ada, kata mereka, harganya tetap kisaran Rp20 ribu ler liter dan bukan Rp14 ribu.
“Kemarin malam saya mau beli minyak goreng di sebuah minimarket, oleh karyawan dijawab kosong,” ujar Sunarti, seorang warga.
Menurut Sunarti, petugas itu mengatakan kemungkinan besuk pagi ada pengiriman minyak goreng dan barang-barang lainnya.
Tapi ketika pagi harinya ia datang lagi, ternyata barang yang dicari masih juga tidak ada.
“Ternyata siang hari tadi saya datang lagi, minyak gorengnya masih kosong,” ujar Sunarti lagi.
Hal yang sama disampaikan Maysaroh. Sejumlah minimarket tidak ada yang menjual minyak goreng, baik yang medium maupun premium.
Akhirnya ia terpaksa membeli di toko kelontong biasa San dapat harga Rp20 ribu per liter.
“Mau tidak mau ya harus beli. Masa tempe direbus terus,” ujarnya, sambil tertawa.
Bu Nik, salah seorang pemilik warung juga menyatakan jal sama.
“Minyak goreng ya tetap Rp20 ribu per liter,” katanya.
Minyak goreng operasi pasar yang dilakukan Pemkab Jombang hanya dibatasi dua liter tiap orang dan harus membawa fotokopi KTP.
“Tapi harus antri,” ujar Bu Nik.
Sekdakab Jombang, Agus Purnomo menyatakan sudah melakukan operasi pasar di Pasar Citra Niaga pad 21 Januari lalu dengan menggelontorkan 2.500 liter minyak goreng.
“Harga operasi pasar itu Rp14 ribu per liter,” kata Agus Purnomo kepada SWARAJOMBANG.com, Selasa (25/1/2022$.
Diharapkan operasi pasar itu bisa membantu kebutuhan masyarakat soal minyak goreng.
“Kaki ingin membantu dan meringankan, meskipun belum maksimal,” tutur Agus.
Dikatakan, Pemkab Jombang akan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk melakukan operasi pasar lagi dalam waktu dekat.
“Operasi pasar itu tidak hanya minyak goreng, tapi juga beras, gula dan telur,” paparnya.